READ.ID – Berdasarkan data sementara dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Gorontalo, Sabtu (04/7/2020), tercatat ada 17.235 jiwa orang yang menjadi korban banjir di Kota Gorontalo.
laporan data yang masuk di Tagana hingga pukul 09.00 wita, ada 7 Kelurahan di Kota Gorontalo yang terdampak banjir, Masing masing korban banjir di Kelurahan Bugis 5.225 jiwa, Kelurahan Talumolo 1.255 jiwa, Kelurahan Padebuolo 2.195 jiwa, Kelurahan Ipilo 6.324 jiwa, Kelurahan Siendeng 2.073 jiwa, Kelurahan Limba U1 75 jiwa, dan Kelurahan Heledulaa Selatan 88 jiwa. Sementara untuk Kelurahan Botu dan Kelurahan Tenda saat ini masih dilakukan pendataan.
Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Gorontalo membuat debit air di Sungai Bone meningkat, sehingga berdampak hingga di wilayah Kota Gorontalo.
“Seharian Gorontalo diguyur hujan dengan intensitas tinggi, sehingga membuat debit air di hulu Sungai Bone naik hingga berdampak banjir di wilayah Kota Gorontalo,” kata Walikota Gorontalo, Marten Taha.
Lanjut Marten, antisipasi dan langkah cepat serta memberikan himbauan kepada masyarakat untuk waspada terhadap bencana.
Selain banjir, Marten juga meminta masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor. Karena di wilayah Kota Gorontalo ada beberapa titik rawan longsor, jika musim hujan seperti sekarang ini.
“Ada beberapa titik rawan longsor di Kota Gorontalo, diantaranya Kelurahan Botu, Talumolo, Dembe, Siendeng, Lekobalo, Buliide, Leato Selatan dan Keluarahan Leato Utara. Sehingga kami mengimbau kepada masyarakat, untuk mengantisipasi terjadi bencana ini,” tandas Marten. (RL/Read)