READ.ID – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) terus mencatatkan peningkatan realisasi peminatan investasi. Pada 2023, sebanyak 23 investor pelopor dari dalam negeri telah melaksanakan groundbreaking di Nusantara dengan investasi non-APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dengan nilai sekitar Rp41 triliun.
Dalam siaran pers yang diterima pada Kamis (4/1/2023), Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan dengan realisasi peminatan investasi ini, pemerintah semakin optimistis menyambut 2024.
“Kami yakin tahun 2024 akan semakin banyak investor yang berinvestasi dan pada jangka panjang bisa mencapai target 80% dana pembangunan IKN dari non-APBN dapat tercapai,” ujar Bambang.
Menurut Bambang, Otorita IKN terus berupaya dengan berbagai cara untuk meningkatkan realisasi investasi di Nusantara. Salah satunya dengan terus melakukan sosialisasi dan promosi peluang investasi di Nusantara. “Kami sangat terbuka bagi para investor yang sesuai dengan visi IKN menjadi kota cerdas, inklusif, berkelanjutan, dan kota yang layak huni dan dicintai,” kata Bambang.
Sebelumnya, saat mediabriefing, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan realisasi investasi di IKN terus bertambah. “Tahun depan akan ada sekitar 15 investor lagi yang melakukan groundbreaking di sekitar bulan Januari sampai Februari 2024,” ujar Agung.
Agung menjelaskan Groundbreaking 1 sampai 3 dilakukan investor dalam negeri yang memiliki kapabilitas untuk membangun Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara. Namun, ada juga beberapa investor dalam negeri yang bekerja sama dengan investor luar negeri.
Sementara itu, saat ini terdapat 9 investor yang akan menjadi inisiator pembangunan hunian di Nusantara, di mana 3 di antaranya adalah investor asing asal Tiongkok dan Malaysia. 9 investor tersebut sedang dalam seleksi dan feasilibility study.
“Mulai dari groundbreaking pertama di September (2023), kedua di November, ketiga di Desember di minggu lalu, dan ini dari 23 investor pelopor ini ada total 9 (investor) di (groundbreaking) yang kedua, 10 (investor) yang di (groundbreaking) ketiga, dan (groundbreaking) yang pertama ada 4 (investor),” kata Agung.
Investasi masuk ke Nusantara telah masuk dengan variasi sektor serta skala investasi yang beragam. Konsorsium Nusantara, Pakuwon Group, dan The Pakubuwono Development yang merupakan investor domestik dengan skala konglomerat di Indonesia telah berkontribusi dengan pembangunan kawasan lahan campuran di Nusantara.
Tak hanya itu, investasi dari Kalimantan Timur, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. yang telah sukses membangun kawasan komersil Balikpapan Superblock (BSB), juga ikut melakukan groundbreaking di Ibu Kota Nusantara. Tak hanya investor skala besar, investor skala kecil-menengah, BSH dengan salah satu portofolio unit usaha berupa restoran tradisional “Kampung Kecil” juga ikut berpartisipasi mengembangkan lahan di KIPP.
Layanan kesehatan dan pendidikan di Ibu Kota Nusantara juga merupakan sektor yang telah melakukan groundbreaking di Ibu Kota Nusantara. Pemerintah dan investor telah membangun total 4 buah Rumah Sakit serta 2 unit sekolah. Di antaranya untuk layanan kesehatan adalah RS Abdi Waluyo, RS Mayapada, RS Hermina, serta RS Kementerian Kesehatan. Sementara untuk layanan pendidikan, Nusantara International School (NIS) dan Revitalisasi SDN 020 Sepaku.
Sebagai Smart Sustainable Forest City, sektor energi hijau dan transportasi hijau juga menjadi sektor penting yang telah melakukan groundbreaking di Ibu Kota Nusantara.
PT PLN Nusantara Power bersama dengan rekan internasional Sembcorp telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 50 Mega Watt (MW) untuk kebutuhan listrik di IKN.
Selain itu, PT Bluebird juga mengembangkan sistem transportasi hijau berupa layanan Bus Rapid Transit dan taksi listrik bagi warga Ibu Kota Nusantara.
Agung juga menambahkan, bahwa pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan realisasi investasi di Nusantara. Salah satunya dengan terus melakukan sosialisasi dan promosi peluang investasi di IKN.
“Sesuai dengan prinsip good governance, kami juga begitu teliti untuk menyeleksi para investor yang sesuai dengan visi IKN menjadi kota cerdas,” kata Agung.
Dalam media briefing yang sama, Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Myrna Safitri juga mengungkapkan pencapaian di 2023 dan rencana kegiatan di 2024. Dalam pemaparannya, dijelaskan pula terkait upaya-upaya yang dilakukan seperti menyiapkan acuan bagi pemangku kepentingan dalam rangka mendukung upaya IKN mencapai net zero carbon.
Sebelumnya, OItorita KN telah meluncurkan buku Cetak Biru Kota Cerdas IKN yang dapat diunduh secara gratis di situs resmi Otorita IKN. Deputi Transformasi Hijau dan Digital Prof. Mohammed Ali Berawi yang turut hadir juga menambahkan bahwa cetak biru tersebut diharapkan bisa menjadi acuan strategis bagi investasi dan bisnis.
“Pembangunan IKN tidak hanya pekerjaan dari OIKN saja, tetap juga ada dukungan dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, komunitas dan juga berbagai mitra dan dukungan dari media juga. Dukungan ini menjadi aspek penting dalam mensukseskan pemindahan yang akan menjadi sejarah peradaban baru Indoensia,” tutup Juru Bicara OIKN Troy Pantouw.