READ.ID – Sebanyak 258 siswa diterima oleh Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) KBRI Kairo, untuk mengikuti Kursus Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) yang telah kembali dibuka pada periode II Juni-Agustus 2021.
Hal ini karena tingginya antusiasme warga Mesir untuk belajar bahasa Indonesia. Hal ini terbukti dari jumlah peminat BIPA periode II yang berjumlah 640 orang.
Atdikbud KBRI Kairo, Bambang Suryadi mengatakan para peminat tersebar di tiga tempat, yaitu di Puskin KBRI Kairo sebanyak 458 orang, Pusat Studi Indonesia (PSI) di Universitas Suez Canal sebanyak 231 orang, dan pada Universitas Al-Azhar terdapat 88 orang. Setelah melalui proses wawancara, sebanyak 258 peserta diterima, dengan rincian sebagai berikut. 139 orang di Puskin, 44 orang di PSI, dan 75 orang di Universitas Al-Azhar. Seluruhnya berada di bawah koordinasi dan pengawasan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo.
“Jika dibandingkan dengan pendaftar periode I (Januari-April 2021) yang berjumlah 664 orang, jumlah pendaftar kali ini mengalami sedikit penurunan. Hal tersebut dikarenakan pendaftaran calon siswa BIPA bertepatan dengan akhir bulan Ramadan dan musim ujian di berbagai satuan pendidikan di Mesir,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa minat pembelajar BIPA di Mesir selalu tinggi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya jumlah pendaftar kursus BIPA. Namun, guru dan fasilitas terbatas maka yang bisa diterima hanya 258 siswa. Mengingat kondisi Covid-19 yang masih tinggi, pembelajaran BIPA masih dilaksanakan secara daring.
“Saya ucapkan selamat kepada para siswa yang diterima sebagai pemelajar kursus BIPA. Anda adalah orang terpilih yang mendapatkan kesempatan untuk belajar bahasa Indonesia. Semoga para peserta dapat mengambil manfaat dari pengajaran BIPA di sini,” ucapnya.
Untuk memotivasi siswa baru BIPA, beberapa alumni Puskin memberikan testimoni tentang pengalaman mereka selama belajar bahasa Indonesia. Salah satunya adalah Rania Khaled, mahasiswi yang tengah menempuh studi S-2 di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.
“Saya belajar bahasa Indonesia di Puskin pada tahun 2016. Saya sangat menikmati belajar bahasa Indonesia di Puskin karena guru yang ramah dan suasana pembelajaran yang kondusif,” kata Rania.
Sementara itu, terkait beasiswa yang ia dapatkan sehingga membuatnya dapat melanjutkan belajar di Indonesia, Rania mengaku sangat senang.
“Awalnya, saya mendapatkan Beasiswa Darmasiswa selama satu tahun. Beasiswa ini diperuntukkan untuk belajar Bahasa Indonesia dan Budaya Indonesia. Lalu, saya mendaftar Program Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) untuk jenjang magister,” terangnya.
Acara ini juga menyuguhkan berbagai informasi terkait aktivitas Puskin lainnya, seperti silat dan tari. Di bagian lain, Rania yang juga berkiprah sebagai YouTuber di Indonesia, ikut berbagi cerita soal keragaman budaya dan bahasa di Indonesia.
“Saya menikmati keindahan alam Indonesia dan keramahan rakyatnya. Sekarang, saya tinggal di Yogyakarta. Mereka bicara Bahasa Jawa. Di daerah lain, mereka bicara dengan bahasa suku mereka yang berbeda dengan suku Jawa. Dari sisi, makanan antar satu daerah dengan daerah lain punya ragam yang berbeda,” ujarnya.