READ.ID – Tim peneliti dari Program Studi Ilmu Lingkungan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melaksanakan proyek penelitian multidisiplin yang inovatif. Penelitian ini berfokus pada pengembangan teknologi informasi demi keberlanjutan lingkungan hidup dengan judul “The Jurisdictional Forest Cover Benchmark Maps for Indonesia.” Proyek ini dipimpin oleh Dr. Murray Collins dari Space Intelligence Ltd dan melibatkan kolaborasi dengan Prof. Dr. Edward Mitchard dari The University of Edinburgh, serta UNG sendiri.
Ketua tim peneliti UNG, Dr. Iswan Dunggio, S.P., M.Si, menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi informasi yang memanfaatkan Machine Learning (ML) untuk mendeteksi cadangan dan serapan karbon secara efisien dan akurat dalam skala luas. Dengan penerapan ML, perubahan dalam penutupan lahan dan degradasi ekosistem yang berdampak pada serapan karbon dapat terdeteksi lebih cepat, memungkinkan pengambilan tindakan lebih dini dalam melindungi area-area penting bagi penyerapan karbon.
“Teknik Machine Learning ini dapat dioptimalkan untuk meningkatkan praktik pengelolaan lahan yang mendukung serapan karbon. Misalnya, ML dapat membantu petani dalam menentukan jenis tanaman yang paling efektif dalam menyerap karbon, serta mengidentifikasi metode pertanian yang dapat mengurangi emisi karbon,” ujar Dr. Iswan.
Proyek penelitian ini melibatkan penggunaan data satelit dan drone untuk memantau kondisi hutan di seluruh Indonesia. Algoritma Machine Learning menganalisis data tersebut untuk menghitung jumlah karbon yang diserap oleh hutan.
“Data karbon diperoleh dengan cara mengukur ketinggian pohon, kepadatan daun, dan perubahan tutupan hutan selama periode 10 tahun, dari 2013 hingga 2024,” tambahnya.
Menurut Dr. Iswan, dengan memanfaatkan Machine Learning, Indonesia dapat lebih efektif dalam memantau dan mendeteksi deforestasi serta degradasi hutan secara real-time. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi hutan dari penebangan liar, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan biodiversitas yang ada di dalamnya.
“Studi ini berkontribusi tidak hanya secara lokal, tetapi juga global, terhadap pengurangan emisi karbon. Dengan melindungi hutan-hutan ini dan meningkatkan serapan karbon, penelitian ini membantu menstabilkan iklim dunia dan menjaga suhu bumi di bawah ambang batas kritis,” jelas Dr. Iswan.
Proyek penelitian ini juga mendukung mitigasi dampak perubahan iklim dan perlindungan sumber daya alam, yang pada gilirannya berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Deteksi dini terhadap kerusakan lingkungan dan pengurangan polusi udara dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, mendukung pertanian berkelanjutan, serta memastikan ketahanan pangan dan peningkatan pendapatan petani.
Dengan upaya ini, UNG tidak hanya berperan dalam pengembangan teknologi informasi, tetapi juga aktif berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.