READ.ID,- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo melalui Satuan Unit Organisasi Pengelola (SUOP) Kawasan Konservasi Teluk Gorontalo terus memperkuat koordinasi pengelolaan kawasan geopark. Dalam rapat kerja Badan Pengelola Geopark Gorontalo (BPGG) di Grande Bistro Cafe, Selasa, 20 Mei 2025, SUOP mendorong penyempurnaan dokumen pengusulan Geopark Gorontalo sebagai Geopark Nasional.
Pelaksana tugas Kepala Bidang Ruang Laut dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan DKP Gorontalo, Hartaty Isima, menyampaikan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan. “Penguatan Geopark Gorontalo membutuhkan kolaborasi multipihak, khususnya dalam pengelolaan Biosite Hiu Paus di Botubarani yang menjadi ikon pariwisata bahari kita,” ujar Hartaty.
Menurut dia, pengelolaan kawasan konservasi harus seimbang antara pelestarian ekosistem dan pengembangan wisata berkelanjutan. Kawasan ini menjadi habitat alami Hiu Paus (Rhincodon typus) yang dilindungi, sekaligus destinasi wisata populer yang diminati wisatawan domestik maupun mancanegara.
Rapat kerja membahas optimalisasi pengelolaan Biosite Hiu Paus sebagai spot unggulan dalam dokumen usulan geopark. SUOP melaporkan sejumlah capaian konservasi dan pengembangan berbasis masyarakat, termasuk edukasi kepada lebih dari 500 warga dan pelaku usaha, pemantauan satelit terhadap lima ekor Hiu Paus, serta rehabilitasi terumbu karang.
“Semua upaya ini kami lakukan secara konsisten untuk mendukung pengusulan Geopark Gorontalo dan menjaga kelestarian Hiu Paus sebagai kebanggaan daerah,” kata Hartaty.
Pembangunan infrastruktur informasi dan zonasi kawasan, serta pelatihan bagi masyarakat dan pemandu wisata juga terus ditingkatkan.
DKP Gorontalo optimistis, penguatan pengelolaan kawasan konservasi ini akan memperkuat posisi Biosite Botubarani dalam skema Geopark Nasional, bahkan menempatkan Gorontalo di peta geopark internasional sebagai destinasi wisata bahari yang unggul dan berkelanjutan.*****