READ.ID,- Teluk Gorontalo kembali menjadi panggung penting bagi praktik konservasi laut yang berpadu dengan geliat pariwisata berkelanjutan. Sabtu (21/6/2025), Satuan Unit Organisasi Pengelola (SUOP) Kawasan Konservasi Perairan Teluk Gorontalo bersama Polsus WP3K melakukan monitoring langsung terhadap kunjungan wisatawan mancanegara di Destinasi Wisata Hiu Paus Botubarani.
Momentum ini bertepatan dengan kedatangan kapal pesiar Heritage Adventure, yang membawa 113 wisatawan dari Kanada, Australia, AS, Inggris, dan Skotlandia. Tidak sekadar turis biasa, sebagian besar penumpang adalah akademisi, konservasionis, dan ahli biologi laut. Mereka menjadikan Botubarani sebagai laboratorium alami, sekaligus destinasi penting dalam rute pelayaran eksklusif mereka yang melintasi kawasan timur Indonesia.
Monitoring dilakukan untuk memastikan interaksi wisatawan dengan hiu paus tetap dalam koridor konservasi sebagaimana diatur dalam Keputusan Dirjen PRL Nomor 41 Tahun 2022. Ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam menjaga kesinambungan antara pelestarian dan pariwisata.
Plt. Kabid PRL & PSDKP, Hartaty Isima, menegaskan pentingnya sinergi multipihak—mulai dari masyarakat, aparat keamanan laut, hingga institusi pendidikan. “Konservasi bukan hanya tugas negara, tapi komitmen bersama yang harus dibangun dari bawah,” ujarnya.
Kawasan Botubarani kini juga menjadi medan pembelajaran bagi mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo. Keberadaan mereka dalam kegiatan monitoring menandai pentingnya integrasi antara kebijakan pengelolaan ruang laut dan pengembangan kapasitas generasi muda.****
