Direktur RSUD ZUS: Keterlibatan Dokter Spesialis di Program Motabi Kambungu adalah Pengabdian

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

READ.ID – Kegiatan Pra Motabi Kambungu yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara baru-baru ini mendapat sorotan dari salah satu tokoh publik, Indra Rohandi. Ia mengkritisi keikutsertaan dokter spesialis dalam kegiatan tersebut yang menurutnya tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) tenaga kesehatan profesional di rumah sakit.

Dalam pernyataannya, Indra menilai bahwa keterlibatan dokter spesialis dalam kegiatan non-klinis seperti Pra Motabi Kambungu berpotensi mengalihkan fokus mereka dari pelayanan kesehatan yang menjadi tanggung jawab utama di fasilitas medis.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Umar Sidiki (RSUD ZUS), dr. Hi. Mohamad Adriayansah, M.Kes, memberikan klarifikasi bahwa kehadiran para dokter spesialis bukanlah bentuk penyimpangan tugas, melainkan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang telah diatur secara formal.

“Kalau obat-obatan dasar memang disiapkan oleh Dinas Kesehatan, dalam hal ini Puskesmas Ilangata. Tapi untuk obat-obatan spesialistik, itu disiapkan oleh organisasi profesi maupun langsung oleh para dokter spesialis yang bersangkutan. Misalnya untuk kasus mata belekan, mereka membawa sendiri tetes mata yang aman dari bakteri,” ujar Adriayansah.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keterlibatan para dokter spesialis juga merupakan bagian dari persyaratan administratif yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, khususnya dalam proses perpanjangan Surat Tanda Registrasi (STR) maupun Surat Izin Praktik (SIP).

“Jadi, keikutsertaan mereka bukan karena penugasan sembarangan. Ada landasan formalnya. Pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu syarat administratif dari Kementerian Kesehatan untuk memperpanjang SIP. Kami dari pihak rumah sakit mengizinkan mereka turun karena itu bagian dari tanggung jawab mereka sebagai profesional,” tegasnya.

Adriyansah juga memastikan bahwa kegiatan bakti sosial semacam ini telah direncanakan dengan baik agar tidak mengganggu pelayanan di rumah sakit. Penugasan dokter dilakukan secara profesional, melalui kolaborasi dengan organisasi profesi, dan tetap mengedepankan prinsip etika serta efektivitas layanan kesehatan.

“Kegiatan seperti ini bukan yang pertama. Sudah sering dilakukan dan selalu kami sesuaikan jadwalnya agar pelayanan di rumah sakit tetap berjalan optimal,” pungkasnya.

Baca berita kami lainnya di