READ.ID – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menegaskan bahwa dana desa harus diarahkan untuk mendukung tiga isu strategis nasional, yakni penurunan angka kemiskinan, penyediaan makanan bergizi gratis bagi masyarakat, serta percepatan penanganan stunting.
Penegasan itu disampaikan saat membuka Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa Regional Provinsi Gorontalo Tahun 2025 di Grand Palace Convention Centre, Kamis (07/08).
Dalam sambutannya, Gusnar menyampaikan bahwa evaluasi dana desa menjadi momentum penting untuk merefleksikan capaian pembangunan desa, serta memastikan agar penggunaan dana tersebut tetap fokus dan berdampak nyata bagi masyarakat.
“Saya ingin mengingatkan kembali, ada tiga hal penting yang harus menjadi perhatian. Pertama, dana desa harus menyentuh langsung upaya menurunkan angka kemiskinan. Kedua, bagaimana dana ini bisa dimanfaatkan untuk penyediaan makanan bergizi gratis. Dan ketiga, kita harus lebih serius menangani stunting,” tegas Gusnar.
Ia menilai, pelibatan masyarakat desa dalam perencanaan dan pengawasan pengelolaan dana desa sangat krusial agar penggunaan anggaran tepat sasaran. Gusnar juga mengapresiasi sinergi yang selama ini terjalin antara kepala desa, BPD, dan tokoh masyarakat dalam mengelola dana desa secara transparan dan akuntabel.
“Saya belum pernah mendengar adanya konflik besar antara kepala desa dan BPD di Gorontalo dalam pengelolaan dana desa. Ini menunjukkan bahwa koordinasi kita cukup baik, dan ini perlu terus dipertahankan bahkan ditingkatkan,” ungkapnya.
Lebih jauh, Gusnar menyebut bahwa dinamika dalam pengambilan keputusan adalah hal wajar, selama dilakukan untuk memperkuat arah program dan memperjelas prioritas pembiayaan di desa.
Workshop ini turut dihadiri perwakilan BPKP dan Inspektorat Jenderal Kemendagri, sebagai bagian dari upaya memperkuat pengawasan dan evaluasi terhadap pemanfaatan dana desa secara nasional.
