Evaluasi Ormawa, UNG Buka Peluang Pembekuan Mapala Usai Kasus Diksar

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

READ.ID – Kasus meninggalnya mahasiswa usai mengikuti Diksar Mapala Butaiyo Nusa menjadi pintu masuk evaluasi besar-besaran organisasi kemahasiswaan di Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Rektor Prof. Eduart Wolok menegaskan, bukan hanya Mapala, ormawa di tingkat fakultas maupun universitas berpotensi dibekukan bila terbukti melanggar aturan.

“Ya, ada evaluasi. Karena dinamika kegiatan kemahasiswaan itu terus berubah. Tidak bisa hanya berjalan berdasarkan kebiasaan, tapi harus memberi dampak positif bagi peningkatan hard skill dan soft skill mahasiswa,” ujar Eduart kepada media saat diwawancarai, Selasa (19/09).

Ia menegaskan, evaluasi tidak hanya menyasar Mapala, melainkan juga ormawa lain. Kampus, lanjut Eduart, akan menilai setiap jenis kegiatan dan kemanfaatannya. Jika dianggap tidak relevan atau berisiko, bukan tidak mungkin organisasi terkait dibekukan.

“Kalau ditanya potensi, pasti ada. Nanti kita akan kaji dengan informasi yang lebih komprehensif. Apakah kegiatan itu melibatkan seluruh anggota organisasi atau hanya sebagian, itu akan kami dalami,” ujarnya.

Rektor menambahkan, pembekuan organisasi mahasiswa bukan semata hukuman, melainkan langkah untuk memastikan kegiatan kemahasiswaan tetap berjalan efektif, efisien, dan sesuai regulasi.

“Ini bagian dari upaya kampus memastikan ormawa benar-benar memberikan manfaat, bukan justru melanggar aturan atau membahayakan mahasiswa,” pungkasnya.

Baca berita kami lainnya di