READ.ID – DPRD Kota Gorontalo menyoroti masih banyaknya potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang belum tergarap secara maksimal. Hal itu terungkap dalam rapat Pansus evaluasi PAD yang digelar di Aula I DPRD Kota Gorontalo, Rabu (24/09).
Ketua Pansus, Alwi Podungge, menyampaikan bahwa hasil evaluasi menunjukkan perlunya fokus lebih besar pada strategi menggali potensi PAD.
Menurutnya, masih ada sumber pendapatan yang belum dioptimalkan sehingga realisasi PAD belum mencerminkan kemampuan fiskal daerah secara penuh.
“Evaluasi kami menunjukkan, masih ada potensi yang belum tergarap. Fokus kita adalah bagaimana mengelola itu dengan baik, agar kontribusi PAD bisa lebih besar,” jelas Alwi.
Ia menambahkan, keberadaan Bapenda menjadi peluang untuk meminimalisir kebocoran pendapatan. Namun, hal itu harus dibarengi dengan perencanaan yang matang dan koordinasi lintas sektor.
“Dengan pengelolaan yang lebih spesifik, kebocoran bisa ditekan. Itu yang membuat PAD di beberapa daerah bisa meningkat signifikan. Kita berharap hal yang sama juga bisa dicapai di Kota Gorontalo,” ungkapnya.
Alwi menekankan pentingnya kolaborasi antara DPRD dan pemerintah daerah agar strategi penguatan PAD berjalan efektif. Menurutnya, peningkatan pendapatan bukan hanya soal angka, tetapi juga soal kemandirian fiskal daerah dalam mendukung program pembangunan.
“Kalau pendapatan meningkat, kemandirian fiskal juga terwujud. Itu berarti pemerintah memiliki ruang lebih luas untuk merealisasikan program-program tanpa tergantung terlalu besar pada dana transfer pusat,” tegas Alwi.
Ia berharap evaluasi ini menjadi momentum memperkuat tata kelola PAD di Kota Gorontalo, sehingga setiap potensi yang ada bisa benar-benar memberikan manfaat bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.