READ.ID – Ratusan Ratusan guru non ASN atau honorer non database mendatangi rumah jabatan Gubernur Gorontalo, Jumat (26/9/2025). Kehadiran mereka disambut hangat dan penuh antusias oleh Gubernur Gusnar Ismail.
Para guru non ASN itu datang membawa aspirasi dan harapan agar dibantu dari kondisi sulit akibat tak tercover dalam database pegawai pemerintah. Salah seorang guru non database, Rosna, mengungkapkan kekhawatirannya akan dirumahkan jika pemerintah hanya mengakomodir guru PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Saya guru sudah sertifikasi, ikut pendidikan profesi guru, menjadi guru penggerak dan lain-lain. Namun status kami sebagai guru non ASN non database membuat khawatir akan dirumahkan jika kelak pemerintah pusat hanya mengakomodir PNS dan PPPK. Karena itu kami menghadap bapak gubernur agar status kami bisa diperjuangkan,” ungkap Rosna.
Menanggapi keresahan tersebut, Gubernur Gusnar Ismail menaruh perhatian serius kepada nasib para guru no database yang telah mengabdi mencerdaskan anak bangsa. Melalui juru bicaranya Dr. Alvian Mato, Gubernur Gusnar menyatakan komitmennya untuk kembali mengusulkan dan menyurati persoalan yang dihadapi para guru non database ke kementerian.
“Gubernur Gusnar menaruh perhatian serius kepada nasib guru-guru non database. Namun kewenangan pengangkatan ASN dan alih status pegawai berada di pusat. Oleh karena itu Gubernur akan kembali mengusulkan dan menyurati masalah ini ke kementerian. Dalam aturan ditegaskan pemerintah daerah tidak bisa mengangkat pegawai di luar mekanisme BKN,” jelas Alvian.
Pada pertemuan itu Gubernur Gusnar turut didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rusli Nusi serta Kepala Badan Kepegawaian Daerah Rifli Katili. Rusli Nusi menegaskan, untuk kesejahteraan guru non ASN non database akan diupayakan melalui dana BOS daerah dan sekolah bagi guru yang telah terdaftar di Dinas Dikbud Provinsi Gorontalo sebanyak 367 orang.