READ.ID – Provinsi Gorontalo mencatat capaian membanggakan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hingga September 2025, sebanyak 94 persen penduduk telah terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Kesehatan. Atas capaian ini, Gorontalo berhasil meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC) dari pemerintah pusat.
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menyampaikan pencapaian tersebut saat membuka Forum Komunikasi Pemangku Kepentingan Utama BPJS Kesehatan Provinsi Gorontalo, di Aula Rujab Gubernur, pada Rabu (01/10).
Ia menegaskan bahwa capaian ini menempatkan Gorontalo sejajar dengan 19 provinsi lain yang menjadi prioritas nasional.
“Artinya kartu BPJS Kesehatan sudah bisa digunakan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan. Namun masih ada enam persen masyarakat yang belum aktif, dan ini yang akan segera kita atasi bersama pemerintah daerah,” ujar Gusnar.
Ia menjelaskan, kelompok enam persen inilah yang kerap menimbulkan keluhan karena tidak bisa berobat. Padahal, permasalahannya bukan pada layanan medis, melainkan status kepesertaan yang tidak aktif.
“Sering muncul keluhan masyarakat tidak dilayani. Setelah ditelusuri, ternyata kartu BPJS-nya sudah tidak aktif. Jadi bukan karena tidak diberi pelayanan, melainkan statusnya memang mati,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gusnar menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk segera mengaktifkan enam persen kepesertaan tersebut. Menurutnya, solusi bisa dimasukkan dalam alokasi APBD tahun 2026.
“Kalau enam persen ini segera aktif, maka cakupan kesehatan kita akan sempurna. Gorontalo juga akan lebih mudah mengakses anggaran JKN dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,” tandasnya.