READ.ID – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan sosialisasi Gerakan Selamatkan Pangan tingkat Provinsi Gorontalo Tahun 2025, di Grand Quality Hotel Kota Gorontalo, Jumat (10/10/2025). Kegiatan tersebut dibuka oleh Staf Ahli Gubernur bidang Kemasyarakatan dan SDM, Yosef P. Koton, mewakili Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail.
Dalam sambutannya, Yosef menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda seremonial. Tetapi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan masyarakat Gorontalo yang lebih sehat, cerdas, dan sejahtera melalui dua gerakan besar, yaitu pemenuhan gizi masyarakat dan penyelamatan pangan.
“Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah salah satu terobosan besar pemerintah dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia. Program ini memastikan setiap anak usia sekolah, terutama di tingkat dasar dan menengah, mendapatkan asupan gizi yang cukup, seimbang, dan aman setiap harinya,” ungkap Yosef.
Ia menegaskan bahwa gizi yang baik merupakan fondasi utama kecerdasan dan produktivitas. Anak yang tercukupi gizinya akan tumbuh sehat, mampu berpikir jernih, berprestasi di sekolah, dan menjadi generasi unggul penerus daerah. Namun, menurut Yosef, tantangan masih dihadapi. Berdasarkan data BPS tahun 2024, angka stunting di Gorontalo masih sekitar 23,8 persen.
“Ini artinya masih banyak anak-anak kita yang belum mendapatkan hak gizi yang layak. Melalui program MBG, kita ingin memastikan bahwa setiap anak di Gorontalo tidak hanya bersekolah, tetapi juga tumbuh sehat dan kuat,” tegasnya.
Ia pun menambahkan pesan penting dari Gubernur Gusnar Ismail, bahwa “tidak boleh ada lagi anak-anak di Gorontalo yang berangkat sekolah dalam keadaan lapar.” Untuk itu, Yosef mengajak semua pihak, baik pemerintah kabupaten/kota, sekolah, masyarakat, dan dunia usaha, untuk bersinergi mendukung pelaksanaan MBG.
Selain itu, Yosef juga menyoroti pentingnya sosialisasi Gerakan Selamatkan Pangan, yang lahir dari keprihatinan terhadap tingginya angka pemborosan pangan di masyarakat.
“Kita dorong agar pangan tidak terbuang sia-sia, tetapi bisa dimanfaatkan untuk membantu sesama yang membutuhkan,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Yosef berharap Rakor ini menghasilkan peta jalan yang jelas, baik terkait mekanisme pelaksanaan dan pengawasan program MBG di setiap kabupaten/kota, maupun kolaborasi lintas sektor untuk mendukung Gerakan Selamatkan Pangan secara berkelanjutan.