READ.ID – Para pekerja yang tergabung dalam Forum Karyawan Lokal (FOKAL), dan terlibat dalam aktivitas Pani Gold Project (PGP) di Kabupaten Pohuwato, akhirnya angkat bicara terkait desakan penghentian sementara kegiatan pertambangan.
Maikel Samarang, mewakili Fokal Bergerak menyampaikan, mereka lahir, tumbuh, dan bekerja di tanah Pohuwato memahami keresahan sebagian masyarakat atas konfik tambang yang terjadi.
Namun menurut Maikel, hal yang perlu diingat bahwa mereka juga adalah bagian dari rakyat Pohuwato yang berhak mendapatkan keadilan dan kepastian hidup.
“Kami bekerja dengan cara yang sah, mengikuti aturan, dan menggantungkan kehidupan keluarga kami sebagai karyawan PGP,”ungkapnya, Selasa (21/10/2025)
Selanjutnya, Maikel menjelaskan, wacana penghentian sementara operasi Pani Gold Project bukan hanya soal perusahaan atau kebijakan, tapi juga soal nasib Masyarakat Pohuwato yang saat ini menjadi pekerja di dalamnya.
Menurutnya, sebelum beroperasinya PGP di Pohuwato, sebagian besar dari mereka hidup dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu dan bekerja serabutan, menjadi honorer dengan pendapatan yang minim, juga menjadi penambang tradisional yang penuh resiko tinggi,
Bahkan kata Maikel, diiantara mereka menjadi pengangguran dan merupakan beban orang tua serta keluarga. Kini, setelah beroperasinya PGP sejak tahun 2021 sampai dengan sekarang, lebih dari 1.100 pekerja lokal beserta keluarganya telah mendapatkan penghidupan yang lebih layak dengan memperoleh penghasilan tetap diatas UMP Provinsi Gorontalo, Jaminan Kesehatan dan keselamatan kerja, serta kesempatan untuk menata masa depan keluarga kami.
“Anak-anak kami bisa bersekolah dengan baik, mendapat makanan bergizi, rumah yang layak huni berkat hadirnya PGP di Pohuwato. Inilah bukti nyata bahwa kehadiran PGP membawa perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan bagi perubahan dan kesejahteraan Masyarakat khususnya pekerja karyawan-karyawati dari lokal Pohuwato. Dampak siginfikan lain dapat kita lihat dari meningkatnya kegiatan ekonomi daerah, dimana saat ini kabupaten Pohuwato telah menjadi daerah yang banyak melakukan Pembangunan dan pembenahan disemua bidang,”tuturnya
Lebih jauh, Maikel menegaskan bahwa, keputusan untuk menghentikan sementara kegiatan Pani Gold Project akan berdampak luas, terutama bagi para pekerja lokal termasuk anak,orang tua, keluarga dan bahkan Masyarakat Pohuwato.
Sebab terang Maikel, mereka tidak akan menerima upah karena pekerjaan berhenti, pendapatan pekerja akan menurun drastis, sementara kebutuhan hidup tidak bisa menunggu. Pedagang,pomasok kebutuhan makanan, Usaha rental mobil, Usaha Kos-kosan, tukang ojek, warung, dan usaha kecl bahkan panjual kue dan nasi kuning di sekitar Marisa dan terutama lingkar tambang ikut kehilangan sumber penghasilan.
“Situasi ini bisa menimbulan tekanan sosial dan potensi konflik baru. Sebagai bagian dari Masyarakat Pohuwato Kami khawatir keputusan yang dimaksudkan untuk melindungi rakyat, justru akan melukai hati nurani rakyat, khususnya kami yang bekerja dengan cara yang sah sebagai karyawan di Pani Gold Project,”imbhunya
Olehnya, Maikel berharap pemerintah baik Gubernur Gorontalo, Bupati Pohuwato, Ketua DPRD, serta seluruh aktivis mahasiswa dan LSM, dapat melihat persoalan ini secara manyeluruh.
Di Akui Maikel, mereka mendukung upaya keadilan, tapi pihaknya juga meminta agar keadilan tidak sepihak yang meniadakan kesejahteraan yang telah diperoleh karyawan yang bekerja di Pani Gold Project.
“Kami percaya,aktivis mahasiswa dan generasi muda memilki semangat perjuangan yang luhur dan kami berharap semangat itu juga dapat memperjuangkan hak hidup kami rakyat kecil yang bekerja dengan cara yang benar dan sah di Pani Gold Project,”pungkasnya