READ.ID – Ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Gorontalo menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Wilayah Bank SulutGo (BSG) pada Kamis (13/11), menuntut kejelasan terkait aset dan dana milik pemerintah yang dinilai belum transparan.
Aksi tersebut berakhir dengan komitmen dari pihak BSG, melalui Pimpinan Wilayah Gorontalo, Rudianto Katili, yang menyatakan dirinya sebagai penjamin atas penyampaian tuntutan tersebut kepada direksi pusat di Manado.
Rudianto menegaskan bahwa hasil pertemuan dengan Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, dan perwakilan ASN akan langsung dibawa ke kantor pusat. Ia memastikan direksi dan komisaris BSG akan hadir dalam pertemuan lanjutan di Gorontalo pada Senin (17/11).
“Kami tetap akan melaporkan hasil yang disepakati hari ini ke kantor pusat. Saya selaku Kanwil di sini menjadi jaminan agar ada hasilnya. Kami berangkat hari ini ke Manado, dan hari Senin kami hadirkan direksi ke sini,” ujar Rudianto.
Ia menambahkan, pihaknya telah menjalin komunikasi awal dengan Wali Kota Gorontalo. Menurutnya, sebelum pertemuan lanjutan digelar, direksi maupun komisaris BSG kemungkinan akan terlebih dahulu melakukan pertemuan tertutup dengan Wali Kota.
Tuntutan ASN menyoroti dua hal utama: status kepemilikan aset gedung yang digunakan Kantor Wilayah BSG, serta kejelasan pengelolaan saham Pemerintah Kota Gorontalo di bank tersebut. Kedua isu itu dinilai penting karena berkaitan langsung dengan keuangan daerah dan rencana pembangunan kantor Wali Kota baru.
Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menegaskan bahwa pemerintah daerah membutuhkan kepastian hukum dan administratif terkait dana yang tersimpan di BSG. Ia berharap, proses penyelesaian tidak berlarut-larut dan dapat segera menghasilkan keputusan konkret.
“Kami butuh kepastian, karena dana dari BSG ini juga akan digunakan untuk pembangunan kantor Wali Kota,” ujar Adhan.
Meski demikian, sebagian peserta aksi mengaku kecewa karena negosiasi hari itu belum membuahkan keputusan final. Mereka menilai, dengan teknologi yang ada saat ini, pihak BSG seharusnya dapat langsung berkomunikasi dengan direksi tanpa harus menunggu perjalanan ke Manado.
“Kami sudah beri deadline. Kalau tidak dituntaskan Senin, kami akan datang lagi,” tegas salah satu orator aksi, Rizal Datau.
Dengan Rudianto Katili sebagai penjamin, publik kini menanti realisasi komitmen BSG untuk menghadirkan direksi pusat pada pertemuan lanjutan.











