READ.ID — Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo Utara, Hendra Nurdin, dari Fraksi Partai NasDem, melaksanakan agenda reses di Desa Wombato, Kecamatan Kwandang, Rabu 03/12/2025. Kegiatan ini difokuskan pada penyerapan aspirasi masyarakat, khususnya terkait kebutuhan pembangunan infrastruktur jalan.
Uniknya, reses kali ini digelar di desa yang pada Pemilu sebelumnya hanya memberikan satu suara kepada Hendra Nurdin. Meski demikian, ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak menjadi penghalang dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.
Hendra menyatakan bahwa setiap desa, tanpa memandang besaran dukungan politik, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perhatian dan pelayanan pembangunan. Ia menekankan bahwa amanah sebagai anggota DPRD wajib dijalankan untuk seluruh masyarakat Gorontalo Utara.
“Bagi saya, tugas ini bukan soal berapa banyak suara yang saya peroleh, tetapi bagaimana saya mengabdi dan memperjuangkan kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah,” ujarnya.
Dalam sesi dialog, masyarakat Desa Wombato tidak hanya menyampaikan aspirasi terkait perbaikan jalan, tetapi juga mengusulkan pengembangan potensi wisata air terjun di desa tersebut. Menurut warga, destinasi tersebut memiliki peluang besar untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) jika dikelola dengan baik.
Dari sektor pertanian, masyarakat meminta pemerintah daerah membangun tugu jagung sebagai ikon Desa Wombato, yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Usulan ini diperkuat oleh fakta bahwa satu-satunya desa di Gorontalo Utara yang pernah dikunjungi secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia adalah Desa Wombato, karena keberhasilannya menghasilkan bibit jagung berkualitas.
Menanggapi beragam aspirasi tersebut, Hendra menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti seluruh usulan melalui mekanisme perencanaan daerah. Ia berharap sinergi antara masyarakat, pemerintah desa, dan DPRD dapat terus terjaga agar proses pembangunan berjalan efektif dan tepat sasaran.
Reses tersebut turut dihadiri Wakil Ketua II DPRD Gorontalo Utara, Ridwan Riko Arbie, serta unsur pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan warga yang aktif menyampaikan kebutuhan pembangunan di wilayah mereka.











