READ.ID,- Kecerdasan buatan bukan lagi fiksi ilmiah futuristik, tetapi sudah menjadi kenyataan dalam kehidupan sehari-hari kita. Wartawan VOA Jesusemen Oni menyorot bagaimana kecerdasan berbasis komputer ini mempengaruhi kehidupan kita dan kemungkinannya mengubah masa depan kita.
Artificial Intelligence atau ‘Kecerdasan Buatan’ telah mengubah sebagian cara hidup kita. Kecerdasan Buatan memengaruhi cara kita bepergian, apa yang kita telusuri di internet, bahkan apa yang kita makan.
Namun teknologi yang berkembang sangat pesat ini menimbulkan sejumlah pertanyaan mendasar, kata kepala bagian hukum Microsoft, Brad Smith.
“Sama halnya dengan tidak ada orang dan tidak ada pemerintah dan tidak ada perusahaan yang berada di atas hukum. Tidak ada teknologi yang berada di atas hukum. Saya pikir kita harus menciptakan prinsip-prinsip etika dan pada akhirnya UU, sehingga masyarakat dapat memutuskan bagaimana teknologi ini digunakan,” ungkapnya.
Dengan algoritma yang mengancam akan melampaui tingkat kecerdasan manusia, kecerdasan buatan telah dikerahkan untuk memerangi terorisme, kelaparan global dan di arena medis.
“Banyak kemajuan terbaru dalam imunoterapi misalnya di dunia pengobatan kanker sebenarnya sudah berkembang berkat kecerdasan buatan dan ada banyak alasan untuk percaya bahwa itu akan terus berlanjut dan semakin cepat,” ujar Smith.
Tetapi kemajuan dalam kecerdasan buatan bisa juga berarti pasar kerja yang berubah, yang jauh lebih sulit untuk dimasuki pekerja berketerampilan rendah.
Smith menambahkan, “Saat kita melewati drive-thru di restoran cepat saji, pada dasarnya ada seorang manusia – seorang karyawan – yang hanya mendengarkan apa yang kita katakan ke mikrofon dan memasukkan pesanan kita ke komputer. Saya pikir dalam lima tahun kemungkinan besar orang itu tidak akan memiliki pekerjaan tersebut, bahwa itu akan dilakukan oleh komputer yang dapat memahami dengan baik apa yang kita katakan dan mencatat pesanan kita.”
Karena itu, menurut Smith, penting bagi tenaga kerja saat ini untuk selalu mempelajari keterampilan baru agar tidak tertinggal oleh perkembangan teknologi baru.*****
Sumber: VOA Indonesia