Ratusan Siswa di Kabupaten Gorontalo Konferensi Penyelamatan Danau Limboto

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo dan Ketua TP-PKK Fory Naway Bersama Ratusan Siswa Peserta Konferensi Penyelamatan Danau Limboto. (Foto Humas Pemkab Gorontalo)
banner 468x60

READ.ID – Ratusan siswa dari Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama se-kabupaten Gorontalo menggelar konferensi upaya penyelamatan danau Limboto, di Pentadio Resort Telaga Biru, Selasa (17/9).

Konferensi itu dilakukan untuk memberikan ruang kepada masyarakat Kabupaten Gorontalo termasuk anak-anak. Mereka berkesempatan untuk memberikan gagasan pemikiran sebagai upaya penyelamatan danau Limboto.


banner 468x60

“Nantinya hasil konferensi ini sebagai bahan evaluasi penyelamatan danau Limboto oleh pemerintah daerah,” ucap Dewi Nani, kepala Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gorontalo.

Dewi menambahkan, para siswa di bekali pengetahuan tentang sejarah danau Limboto. Peserta juga diberikan waktu menulis, dan melaporkan keadaan danau Limboto.

Tulisan para peserta itu, tak hanya sejarah danau tapi manfaat, masalah hingga penyebab kedangkalan danau Limboto.

“Selain peserta menerima materi dari para pemateri yang handal dibidangnya, siswa juga diberikan waktu dalam sesi tanya jawab,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan, konferensi itu baru pertama kali dilaksanakan di Provinsi Gorontalo, bahkan pertama di Indonesia.

Ia mengaku mendapatkan inspirasi melibatkan anak-anak saat mengikuti konferensi danau Internasional di Jepang tahun lalu.

“Saat konferensi danau Internasional di Jepang, tak hanya orang dewasa yang terlibat namun pesertanya juga dari anak-anak,” tutur Nelson.

Upaya penyelamatan danau Limboto harus disosialisasi mulai dari usia dini. Sehingga mereka dapat mencintai dan melestarikan danau.

“Kalau semua sudah bergerak, Insya Allah danau limboto ini akan lestari dengan baik. Apalagi yang merasakan kedepan itu adalah anak dan cucu kita,” kata Nelson.

Nelson berharap, dalam konferensi para siswa bisa memahami dengan benar dan merasakan apa yang sebenarnya terjadi di Danau Limboto. Sehingga mereka dapat membuat langkah-langkah aksi untuk melestarikan danau. (Wahyono/RL)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90