READ.ID – Ratusan mahasiswa dari lima universitas di Gorontalo, menggelar aksi teaterikal kematian mahasiswa UHO yang tewas tertembak, di gerbang kampus Universitas Negeri Gorontalo, Jumat malam (27/9).
Dalam teaterikal tersebut, memperlihatkan seorang mahasiswa tewas di jalan karena ditembaki saat berunjuk rasa.
Melihat temannya ditembak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, para mahasiswa langsung menggendong korban dan membawanya ke rumah sakit.
Namun sayang, korban telah meninggal dunia karena luka tembakan didada.
Para mahasiswa pun menangis sambil memakaikan Korban dengan pakaian berwarna putih, serta dipasangi lilin disekelilingnya.
Aksi tersebut untuk mengenang dua mahasiswa di Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara yang meninggal, saat berunjuk rasa menolak Revisi UU KUHP dan UU KPK, di Kantor DPRD Sulawesi Tenggara, (26/9).
Dua mahasiswa itu adalah Moh. Randi, Mahasiswa Fakultas Perikanan, Serta Yusuf Kardawi, Mahasiswa Fakultas Teknil Sipil. Kedua korban itu meninggal setelah mengalami tembakan didada dan luka di kepala.
Kordinator Lapangan (Korlap), Ghifari syah Yusuf mengatakan, kegiatan tersebut merupakan aksi damai dan solidaritas mahasiswa di Gorontalo. sebagai bentuk duka cita mereka kepada kedua korban yang dinilai memperjuangkan kebenaran dan keadilan.
“Kami merasa kehilangan, karena kami menganggap mereka berdua (korban) adalah kerabat mahasiswa UHO yang telah berjuang mencari keadilan untuk rakyat,” ucapnya.
Para mahasiswa juga mengutuk penembakan dan kekerasan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Mereka meminta kepada Kapolri untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut.
“Kami mengecam tindakan penembakan ini. Sekarang, Kebebasan demokrasi kita diinjak-injak oleh kepentingan penguasa. Kami akan kawal terus perjuangan ini. Kita mau pelakunya ditangkap dan dihukum,” tegas Ghifari.
Selain teaterikal, para mahasiswa juga menggelar orasi ilmiah, doa bersama, pemasangan seribu lilin, hingga aksi penggalangan dana bagi kedua korban kekerasan unjuk rasa.
Pada aksi solidaritas itu, dihadiri ratusan mahasiswa dari Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Universitas Gorontalo dan Universitas Ichsan Gorontalo. (Apriyanto/RL)