READ.ID – Seluruh pejabat Dinas Pertanian (Distan) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menggelar penandatanganan pakta integritas dan kontrak kerja di Aula Balai Pelatihan Teknis Pertanian, Jumat (17/01).
Pendantanganan pakta integritas itu turut dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba, Kepala Dinas Pertanian Mulyadi D Mario dan Seluruh Jajaran Dinas Pertanian baik pejabat esselon III dan IV, Pejabat fungsional, staff dan PTT.
Kepala Dinas Pertanian Mulyadi D Mario menjelaskan, pakta integritas untuk meningkatkan kedisiplinan dan sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara (ASN) dan PTT, khususnya lingkup Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo.
Penandatanganan pakta integritas juga bertujuan untuk memperkuat komitmen bersama dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, menumbuhkan keterbukaan dan kejujuran, serta memperlancar tugas yang berkualitas, efektif dan akutabel.
Dalam laporannya, Mulyadi mengatakan, total pejabat struktural di Dinas Pertanian ini ada 48 orang yang terdiri dari 12 Pejabat Esselon III, 36 Pejabat Esselon IV, 255 orang staff ASN dan 262 tenaga PTT. Ini merupakan jumlah staff terbanyak ke 3 setelah Dikbudpora dan Dinas PU Provinsi Gorontalo.
Ia menuturkan, dinas pertanian Provinsi Gorontalo merasa bangga karena bisa mencapai target realisasi fisik dan mendapat peringkat realisasi tertinggi di seluruh Indonesia dalam penggunaan dana DAK di tahun 2019.
“Alhamdulillah, pada tahun 2019 ini kami melewati pelaksanaan anggaran yang tidak bermasalah. Dinas Pertanian bisa mencapai realisasi Fisik sebesar 99,82% dari anggaran APBN, realisasi fisik mecapai 99.9% dan realisasi keuangan sebesar 97%. Ini merupakan suatau kebanggan terbesar bagi kami,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekeretaris Daerah Darda Daraba dalam arahannya mengatakan, Pemerintah Provinsi Gorontalo turut merasa bangga atas kinerja yang di berikan Dinas Pertanian mendapatkan banyak keberhasilan program, baik di tingkat Provinsi Gorontalo dan penyerapan terbaik di seluruh wilayah Indonesia.
“Di dalam penandatanganan kontrak kinerja dan pakta integritas ini, hanya ada dua inti yang harus diperhatikan yaitu yang pertama, bagaimana kita dapat mengapresiasikan dan menjalani tugas. Serta yang kedua, bagaimana cara kita untuk mencatat apa yang kita kerjakan dengan kata lain akuntabiliti sangatlah diperlukan, dan selebihnya ada pada diri bapak dan ibu masing-masing,” tandas Darda. (Adv/RL/Read)
