Desain Surat Suara Untuk Pemilihan Presiden Disepakati

Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto saat menghadiri peresmian dimulainya kampanye Pilpres di kantor KPU di Jakarta 23 September 2018. (FOTO: VOA Indonesia)
banner 468x60

READ.ID,- Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan tim kampanye kedua pasang calon presiden dan wakil presiden menyetujui desain surat suara untuk Pemilihan Presiden 2019. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan persetujuan perwakilan peserta pemilu yang disaksikan oleh KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di kantor KPU di Jakarta, Jumat (4/1).

Dalam desain surat suara buat Pemilihan Presiden 2019 itu, tercantum foto pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, serta pasangan kandidat nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Foto kedua pasangan calon berlatar bendera merah putih. Tercantum pula nomor urut masing-masing pasangan calon.


banner 468x60

Di surat suara nomor urut 01, calon petahana Joko Widodo dan pendampingnya, Ma’ruf Amin, sama-sama berbaju koko putih dipadu peci hitam. Di bawah foto mereka, tercantum logo gabungan partai politik pengusung, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golongan Karya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasional Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Hati Nurani Rakyat, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Sementara pasangan Prabowo-Sandiaga memilih mengenakan kemeja berwarna putih dengan jas hitam dan dasi berwarna merah. Keduanya juga terlihat memakai kopiah berwarna hitam. Di bawah foto mereka, terdapat lambang gabungan partai politik pengusul, yaitu Gerakan Indonesia Raya, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Demokrat.

Menurut Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi, desain surat suara yang disepakati inilah yang nantinya akan dicetak oleh KPU sebagai logistik pemilu.

“Hari ini kan dilakukan validasi dan persetujuan atas desain surat suara untuk Pilpres maupun Pemilu Legislatif untuk khusus DPR RI. Itu diwakili atau dihadiri oleh masing-masing wakil dari partai politik maupun tim kampanye nasional masing-masing,” ujar Pramono.

Pramono memastikan desain surat suara itu sudah final karena sudah mengalami banyak perbaikan. Sebab KPU telah mengadakan berkali-kali pertemuan untuk membahas desainsuara tersebut.

Dia menambahkan mereka yang menandatangani desain terakhir surat suara itu harus mendapat mandat dari partainya. Desain surat suara telah disepakati tersebut rencananya akan dicetak pertengahan Januari 2019. Saat ini, tahapan pengadaan surat suara masih dalam proses lelang.

Proses lelang surat suara sendiri sedang dalam masa sanggah. Artinya, sudah ada pemenang tender, tetapi masih dibuka kesempatan bagi pihak yang kalah tender jika ingin menyanggah atau keberatan.

Seperti kebutuhan lainnya untuk pemilihan umum, proses lelang surat suara, lanjut Pramono, menggunakan catalog elektronik dan sudah dilakukan sejak pemilihan kepala daerah secaralangsung dan serentak pada 2017. Dia meyakini proses lelang secara elektronik ini jauh lebih transparan dan lebih hemat anggaran.

Lebih lanjut Pramono menjelaskan distribusi pengiriman logistic pemilihan umum, termasuk surat suara, akan diprioritas kedaerah-daerah memiliki kondisi geografis lebih berat untukdijangkau, seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

Selain Komisioner KPU dan Bawaslu, hadir pula dalam acara validasi dan persetujuan tersebut Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabwo Subianto- Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso, serta Direktur Program Tim KampanyeNasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Aria Bima.

Aria Bima menjelaskan percaya foto pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang berbaju koko putih dan berpeci hitam akan disukai para pemilih. Pose semacam itu juga menunjukkan egaliter.

Dia menilai pemilihan pakaian semacam itu oleh pasangan calon nomor urut 01 tepat karena menunjukkan sebagai pemimpin yang berpikir untuk dan bersama rakyat, serta mempunyai visi.

“Saya melihat baju kedua beliau ini menampakkan orisinalitas. Beliau tidak hanya sebagai pemimpin atau calon presiden, tetapi juga sebagai rakyat yang biasa dengan ekspresi baju yang dia gunakan. Cerminan wajah Pak Jokowi dan Pak Kiai Haji Ma’ruf Amin mencerminkan ekspresi seorang pemimpin yang visioner,” kata Aria.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso mengungkapkan sebenarnya banyak pilihan tersedia, termasuk memakai baju muslim dan baju adat. Namun dari masukan banyak tokoh menyimpulkan Prabowo-Sandiaga ingin tampil beda dengan baju yang mencitrakan kepemimpinan dan kewibawaan nasional.

“Dengan demikian, itu sudah lengkap dan merupakan representasi yang mewakili nasionalisme, keislaman karena pakai kopiah dan haji, tapi juga kewibawaan dan kepemimpinan karena pakai jas,” tukas Priyo​.

Priyo mengungkapkan presiden-presiden Indonesia dalam fotoresmi mereka selalu memakai jas. Selain itu, jas juga pakaian resmi para pemimpin dunia dalam berbagai forum resmi.

Dia menegaskan Prabowo-Sandiaga juga menyampaikan pesan santun dan merakyat, tergambar dari senyum simpul keduanya. Dia meyakini karena foto resmi itu sudah tersosialisasi dengan baik selama tiga bulan, maka pihaknya tidak harus mengeksploitasi dengan memakai baju muslim atau baju adat.

Priyo menambahkan desain surat suara itu sudah sesuai dengan usulan resmi dari pihaknya . Proses validasi ini juga sudah melalui proses yang sangat panjang untuk memutuskan foto seperti apa yang akan ditampilkan dalam surat suara buat pasangan Prabowo-Sandiaga.****

Sumber: VOA Indonesia

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90

Leave a Reply