READ.ID – Para pengusaha diminta ikut berperan menanggulangi bencana di Provinsi Gorontalo. Keterlibatan dunia usaha diharapkan mulai berperan dari prabencana, aktif dalam kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan, keadaan darurat sampai pada pasca bencana.
Hal itu disampaikan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo, saat menggelar kegiatan Penguatan Peran Dunia Usaha, Lembaga Organisasi masyarakat dalam Penanggulangan Bencana di Kabupaten Pohuwato, Selasa (18/2).
Kegiatan tersebut menghadirkan 40 pengusaha dan tokoh organisasi kemasyarakatan se-Kabupaten Pohuwato.
Kepala BPBD, Sumarwoto menjelaskan, Kabupaten Pohuwato memiliki Indeks Risiko Bencana tertinggi di Provinsi Gorontalo yakni 167 dan terendah Kota Gorontalo di 128, sementara rata-rata se-Provinsi Gorontalo angkanya 140.
“Angka ini menggambarkan kondisi di Kabupaten Pohuwato memiliki kerentanan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha dalam penanggulangan bencana,” kata Sumarwoto.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pohuwato, Jony Nento saat membuka kegiatan ini meminta para pengusaha ikut berpartisipasi dalam penanggulangan bencana.
“Baru kena bencana banjir saja sudah butuh logistik dan truk untuk angkut korban dan barang, apalagi kalau bencana besar seperti di Lombok Nusa Tenggara Barat dan Palu, Sulawesi Tengah,” kata Jony Nento.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD, Isnandar dalam laporannya menyampaikan, akhir dari kegiatan ini akan dibentuk Forum Koordinasi Pengusaha Peduli Bencana yang nantinya akan mengkoordinasikan peran serta para pengusaha dalam penanggulangan bencana. (Adv/RL/Read)