READ.ID – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo mengecek ketersediaan gula pasir di Perseroan Terbatas (PT) Pabrik Gula (PG) Gorontalo di Desa Lakeya, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo, Sabtu (09/05).
Salah satu anggota komisi II, Indriani Dunda mengatakan, pihaknya ingin memastikan ketersedia gula di bulan puasa dan dalam situasi virus corona. Karena itu, pihaknya melakukan peninjauan di PT. PG Gorontalo tersebut.
“Jadi, jika terjadi kelangkaan gula, kita bisa dapat mengambil langkah cepat. Sehingganya, masalah yang timbul itu dapat diatasi sesegera mungkin,” kata Indriani Dunda.
Dalam kunjungan ke PT. PG Gorontalo tersebut, Komisi II dipimpin Wakil ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Moh. Kris Wartabone. Selain itu, turut hadir Ketua Komisi II, Espin Tulie, bersama jajaran anggota komisi lainnya.
Berdasarkan penjelasan pihak PT. PG Gorontalo, perusahan gula tersebut saat ini sedang dalam kondisi penurunan produksi. Hal tersebut terjadi dikarenakan musim kemarau yang panjang pada bulan-bulan sebelumnya.
“Karena musim kemarau itu, perusahan mengalami gagal panen. Hal itu terjadi karena kurangnya bahan baku. Akibatnya, kami menemukan adanya kenaikan harga gula,” ucapnya.
Politisi Nasdem ini menjelaskan, kenaikan harga tersebut juga dikarenakan terbakarnya lahan tebu sekitar 770 Hektare milik perusahan pada beberapa bulan kemarin. Selain itu, tidak adanya impor bahan mentah karena sejumlah daerah banyak yang menutup masing-masing wilayahnya untuk menghindari wabah Covid-19.
“Oleh karena itu, hasil temuan di lapangan ini akan kami bahas bersama instansi terkait dan jajaran alat kelengkapan dewan untuk mencarikan solusinya,” pungkasnya.
Selain mengecek ketersediaan gula, Komisi II juga memantau aktivitas perusahan di tengah Covid-19. Dari hasil tinjauan, PT. PG Gula Gorontalo sendiri telah menerapkan protokol kesehatan di perusahan tersebut.
(Adv/Aden/RL/Read)