READ.ID – Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menilai pengawasan pintu masuk Gorontalo belum terjaga ketat. Hal itu disampaikannya dalam rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-provinsi Gorontalo pada evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melalui video Conference, Rabu (13/5).
Nelson menilai masih banyak orang dari luar daerah yang lolos masuk di Gorontalo. Ia menyebut di kabupaten Gorontalo sendiri, tercatat ada kurang lebih 400 orang yang melakukan perjalananan dari luar daerah. Menurut Nelson, seharusnya blokir jalan lebih diperketat terutama pada perbatasan-perbatasan jalur darat.
“Dari data minggu terakhir ini, kami mencatat ada 499 orang pelaku perjalanan dari luar daerah. Ini menunjukan bahwa di perbatasan belum ketat, sehingga orang masuk dari luar daerah masih ada,” papar Nelson melalui rapat bersama Gubernur Gorontalo dan bupati/walikota maupun unsur Forkopimda.
Ia juga mengusulkan agar PSBB tetap diperpanjang dengan catatan relaksasi atau pelonggaran dalam segi waktu. Pelonggaran waktu selama PSBB diminta Nelson, yang tadinya dibatasi pukul 06.00 wita sampai 17.00 wita, diubah menjadi pukul 06.00 Wita sampai 20.00 Wita.
“Pelonggaran maksudnya disini untuk masyarakat kita, dan jangan semua wilayah di Gorontalo ditutup. Namun yang diperketat itu adalah perbatasan, orang yang datang dari luar Gorontalo,” tuturnya.
Ketua gugus tugas kabupaten Gorontalo itu juga meminta jangan semua wilayah diisolasi secara ketat, tapi hanya wilayah-wilayah tertentu dijaga ketat yang terindikasi kasus Covid-19.
“Misalnya di Kabupaten Gorontalo itu kasus positifnya ada di Pentadio Barat, yang wilayah Pentadio itu dijaga ketat. Jadi jangan semua wilayah ditutup dengan catatan tetap menjaga protokol kesehatan. Saya juga melihat banyak masyarakat yang patuh selama PSBB ini. Saya harap ini menjadi pertimbangan Gubernur,” tandas Nelson. (Wahyono/RL/Read)