READ.ID – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) daerah Gorontalo menggelar demonstrasi tolak 227 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang bakal datang di Provinsi Gorontalo.
Demonstrasi tersebut digelar di bundaran saronde, Selasa (14/7), yang diikuti kurang lebih 50 mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Gorontalo.
Koordinasi Aksi, Rein Suleman, mengatakan new normal memang sudah diterapkan namun kasus corona belum juga selesai, akan tetapi pemerintah malah mendatangkan TKA dari China.
“Saat ini masyarakat Gorontalo dibuat bingung dengan sikap yang dipertontonkan oleh pemerintah dengan kedatangan TKA, dengan dalih percepatan pembangunan PLTU di Gorut,” kata Rein dalam orasinya.
Lebih aneh lagi, kata dia, banyak tenaga kerja lokal yang ada tidak dipakai dalam proses pembangunan PLTU tersebut, padahal lapangan pekerjaan sangat dibutuhkan di tengah kondisi sulit seperti sekarang.
“Olehnya, kami menutut dengan tegas tolak kedatangan 227 TKA China masuk ke Gorontalo. Lalu hentikan tenaga kerja asing, buka peluang tenaga kerja lokal,” tegasnya.
Sebanyak 227 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China direncanakan akan masuk Provinsi Gorontalo dalam waktu dekat ini.
Kedatangan Gelombang pertama TKA akan tiba pada bulan Juli ini sebanyak 177 orang. Selanjutnya gelombang kedua pada bulan Agustus 30 orang dan gelombang ketiga 20 orang bulan September. Sementara tenaga kerja lokal dari luar daerah Gorontalo gelombang pertama sebanyak 310 orang, gelombang kedua 150 orang bulan Agustus, dan gelombang ketiga 200 orang bulan September sampai Oktober 2020.
Para TKA dan tenaga kerja lokal didtangkan untuk memacu penyelesaian pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulawesi Bagian Utara (Sulbagut) I di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Tomilito, kabupaten Gorontalo Utara. PLTU tersebut yang sejatinya harus selesai pada bulan Mei 2020 tetapi karena adanya pandemi Covid-19, pekerjaannya molor dan ditargetkan selesai pada Desember 2020.
(Aprie/RL/Read)