READ.ID – Lanjut usia merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindari dan akan dialami oleh setiap manusia. Pada tahap ini manusia mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental, dimana terjadi kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya. Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.
Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam pelayanan kesehatan lanjut usia bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia yang berkualitas melalui penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang ramah bagi lanjut usia untuk mencapai lanjut usia yang berdayaguna bagi keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melalui Seksi Kesehatan Keluarga, Pengendalian Penduduk, KB dan Gizi menyelenggarakan kegiatan Orientasi Kohort Lansia Tingkat Provinsi Gorontalo Tahun 2020. Kegiatan tersebut dibagi menjadi 2 angkatan yaitu angkatan I pada tanggal 26-27 Agustus 2020 dan angkatan II pada tanggal 28-29 Agustus 2020 yang bertempat di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo.
Peserta pelatihan angkatan I berjumlah 50 orang yang terdiri dari pengelola program lansia di Dinas Kesehatan 6 (enam) Kabupaten/Kota dan 46 orang pengelola lansia di masing-masing puskesmas di 2 Kabupaten dan 1 kota. Kegiatan tersebut mengedepankan protokol kesehatan yang baik dengan menyediakan hand sanitizer juga alat pengukur suhu badan sebelum masuk ruangan pertemuan.
Plt Kadinkes Misranda E. U. Nalole, M.Si., saat membuka acara menjelaskan bahwa pemberdayaan lanjut usia (lansia) merupakan kegiatan atau proses peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan lansia untuk berperilaku sehat dan mampu mengatasi masalah kesehatan bagi diri dan keluarga serta masyarakat lingkungannya.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman petugas puskesmas dalam pelayanan kesehatan lansia dan gizi masyarakat”, ungkap Misranda.
Senada dengan hal itu, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga, Pengendalian Penduduk, KB dan Gizi, H. Syafiin, S. Napu, SKM, M.Kes menjelaskan bahwa lansia yang berdaya guna akan menjadi subyek dalam meningkatkan kesehatan keluarga termasuk kesehatan dirinya.
“Menurut beberapa sumber dikatakan bahwa pemberdayaan lansia juga memiliki dampak positif bagi pemeliharaan fungsi kognitif, bahkan berpengaruh pada perlambatan morbiditas dan mortalitas serta terhadap peningkatan kualitas hidup lansia”, pungkas Syafiin.
(Adv/RL/Read)