Oleh : Brigjen Pol. Drs.H. Uden Kusuma Wijaya, SH, MM.
Penulis adalah Tenaga Ahli Menpora RI, Ketua Umum Asprov PSSI DKI Jakarta.
MEMAHAMI, menelaah, dan meneliti mengapa sport industry dengan toolnya yang bernama Sports marketing, di negara negara eropa dapat berkembang lebih baik, khususnya sepakbola yang sudah menjadi konsumsi masyarakat global, secara history negara-negara di wilayah eropa daratan lebih dahulu di dalam pengelolaan secara professional semua cabang olahraga, disamping olahraga itu sendiri hampir sebagian besar ruang kosong yang tidak terjangkau secara kasat mata juga olahraga sudah jauh berkembang menjadi sebuah komoditas ekonomi yang cukup potensial sebagai industry yang dapat meningkatkan bukan hanya kesejahteraan bagi para atletnya semata tetapi value added yang menyertainya melalui euphoria kebanggaan dan nasionalisme yang tinggi.
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa olahraga seperti sepakbola, basket, tinju, tennis, golf dan lain-lain sudah banyak mengangkat popularitas dan kekayaan bagi para pelaku yang ada didalamnya. Selanjutnya sport marketing akan kita gunakan dalam mengupas permasalahan penulisan ini untuk lebih dapat mengena pada sasaran dengan dasar pemikiran sebagai berikut:
1) Mengingat olahraga memiliki kekuatan unik yang tidak dimiliki industry jasa hiburan lainnya,
2) Bahwa olahraga khususnya sepakbola sebagai ‘pohon uang’, harus bisa menjadi lokomotif industry olahraga di Indonesia,
3) Pilar utama dan pilar pendukung bisnis (industry) olahraga berproses secara bermutu mendekati titik ideal sehingga value added dapat dikembangkan secara maksimal,
4) Potensi besar juga hadir melalui sport tourism untuk branding negara, sisi lain dari olahraga modern adalah bahwa olahraga tidak sebatas industry yang menghadirkan profit dan benefit tetapi juga menjadi instrument efektif untuk branding negara,
5) Olahraga kegiatan yang dapat mengangkat harkat dan martabat suatu bangsa dimata bangsa lainnya , dengan prestasi olahraga yang berhasil diraih di even olahraga internasional.
6) Disamping itu sudah menjadi fakta yang tak terbantahkan bahwa ‘ sport uniting the nation’. Olahraga adalah alat pemersatu bangsa, betapa antusiasnya masyarakat menyambut para atlet yang berprestasi menorehkan prestasi pada sebuah kejuaraan.
Pemasaran olahraga khususnya sepakbola di Kawasan Eropa didalam mengelola sebuah industry olahraga yang gemerlap yang dapat meningkatkan prestasi bagi bangsa dan negaranya sekaligus juga mensejahterakan para pelaku yang ada didalamnya yang kemudian dapat diperbandingkan dengan kondisi di Indonesia sebagai sebuah refleksi, dengan demikian, penelitian kualitatif ini secara tegas menjadikan data perilaku atau aktifitas olahraga atau sepakbola dinegara-negara eropa.
Negara negara di Kawasan Eropa khususnya Inggris, Spanyol, Italia, Prancis, dan lain-lain mengelola kompetisinya sehingga dapat menarik perhatian pemirsa sekaligus para sponsor sehingga atraksi-atraksi mereka juga dapat disaksikan oleh semua orang diseluruh penjuru dunia
Olahraga sebagai industry, berkembang pesat sebagai lahan bisnis, berbagai even olahraga saat ini tumbuh menjadi lahan bisnis yang sangat menguntungkan. Dalam cabang olahraga beregu, klub-klub tumbuh dan berkembang menjadi unit bisnis (perusahaan) yang menguntungkan bagi pemiliknya. Dalam dunia bisnis olahraga tercatat sejumlah klub dari berbagai cabang olahraga yang tergolong papan atas dengan kekayaan yang terbilang sangat besar.
Sementara itu secara individu, seorang atlet dapat menempatkan aktifitasnya sebagai profesi, malah di era olahraga modern saat ini atlet bukan sekedar profesi tapi sudah menjadi brand.Menjadi atlet adalah pilihan hidup mereka , bukan sekedar hoby atau kesenangan , tetapi merupakan pekerjaan utama. Para atlet adalah profesinal dalam industry olahraga .
Sementara itu dipihak lain, pemilik klub juga memiliki kepentingan untuk selalu berusaha memfasilitasi para atlet memiliki kinerja terbaik. Para atlet adalah modal terbesar dalam menentukan nilai terhadap sebuah klub. Prestasi dari sebuah klub melekat pada prestasi atlet, oleh karena itu mengapa para pemilik klub rela mengeluarkan banyak uang demi mendatangkan pemain yang berkualitas.
Berkenaan denganhal tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan memiliki pemain yang berkualitas dan memiliki segudang prestasi tentu akan menarik animo masyarakat, meningkatkan jumlah fans, dan meningkatkan nilai jual setiap pertandingan.
Di Indonesia, geliat industry olahraga sudah muncul. Hal ini dapat kita lihat dari sejumlah penyelenggaraan event olahraga, termasuk multievent. Fenomena olahraga sebagai industry di Indonesia sudah mulai muncul melalui penyelenggaraan liga sejumlah cabang olahraga dan penyelenggaraan multievent olahraga.
Beberapa target pasar dalam memasarkan olahraga sebagai media promosi produk adalah industry lain yang akan menjadikan olahraga sebagai media untuk mempromosikan produknya. Produk yang di promosikan sangat luas, tidak terbatas pada produk-produk yang terkait dengan olahraga seperti sepatu dan pakaian olahraga. Semua produk, baik barang maupun jasa, bisa menggunakan olahraga sebagai media promosinya.
Dalam dunia bisnis, semakin besar jumlah penggemar, di dukung oleh citranya yang baik, semakin besar juga nilai jualnya ke pihak sponsor. Semakin banyak jumlah penggemar, maka semakin tinggi daya Tarik perusahaan media untuk membeli hak siar. Kesuksesan memasrkan olahraga sebagai produk, akan menentukan kesuksean memasarkan olahraga sebagai media promosi.
Oleh karena itu, dalam dunia industry olahraga pekerjaan yang dilakukan lebih awal adalah bagaimana menciptakan nilai pasar olahraga. Proses penciptaan nilai pasar ini tentu bukan pekerjaan sport marketing semata. Sebagaimana dikatakan, sport marketing sendiri berada di ujung dalam rantai industry olahraga. Adanya suatu proses sebelumnya untuk menciptakan produk olahraga seperti pengembangan atlet, pengelolaan klub, dan pengelolaan sebuah event.
Dalam hal pembelian pemain berkelas dan berkualitas adalah merupakan sebuah investasi. Karena investasi ini dilakukan atas dasar kalkulasi bisnis. Investasi untuk meningkatkan nilai jual klub dan even pertandingan selanjutnya. Secara prinsip, semua cabang olahraga bisa dikelola secara bisnis. Di negara tertentu ada cabang olahraga tertentu yang menjadi cabang olahraga yang sangat popular, salah satunya adalah sepakbola. Sepakbola telah menjadi ladang bisnis yang sangat subur di Eropa, bahkan dikenal dengan julukan planet sepakbola (Football Planet).
Sebagai pasar yang mempunyai nilai peluang sekitar US $700 miliar dan pertumbuhannya lebih pesat dari pertumbuhan GDP pada momen tertentu, pasar olahraga jelas tak bisa dianggap remeh. Olahraga adalah salah satu ajang yang potensinya bisa mencakup konsumen diseluruh dunia. Dunia olahraga memiliki nilai bisnis yang sangat besar dan karenanya pemahaman pemasaran olahraga menjadi hal esensial.
REFERENSI:
1. Aaker, David A (1996). Building Strong Bran. New York: The Free Press Gulbrandsen, Andes Munkhaugendan Christiab Munkhaugen Gulbrandsen (2011). @Valuation Of Football Players, A Complete Pricing Framwork.@ (https://brage.bibsys.no/xmlui/bitstream/handle/11250/169019/ Gulbrandsen%20og%20Gulbrandsen%202011.pdf?sequence=1&iaAllowed=y (12 Februari 2019).
2. Poli. Raffaele, Loic Ravenel and Roger Besson (2018). Financial Analysis of the Transfer Market in the Big-5 Leagues (2010-2018), CIES Footbal Observatory Monthly Report ke -37 – September 2018.
3. Schaaf,Phil (2004). Sport, Inc:100 Years of Sport Business. Prometheus Books: New York.
4. Sukarmin, Yustinus (2010). “Pemasaran Olahraga Melalui Berbagi Event Olahraga”. Medikora, Vol 6 No. 2 (November 2010), hal 55-63.
5. Abdulgani, Hasani. “Sports Marketing”, (Agustus 2019).