READ.ID – Memperingati Hari AIDS yang jatuh setiap tanggal 1 Desember, tentunya tidak lepas dari stigma masyarakat terhadap para penderita penyakit ODHA (Orang Dengan HIV AIDS).
Seperti dikisahkan salah satu ODHA kepada awak Read.id yang menceritakan perjalanan kehidupannya yang berbeda dengan manusia normal lainnya saat ini.
Pada Selasa (1/12/2020) di waktu senja, pria yang akrab dipanggil Wawan ini bercerita tentang kisah dirinya mengetahui penyakit mematikan tersebut bersarang di tubuhnya.
Berawal sekitar tahun 2008, Wawan mengungkapkan bahwa dirinya saat itu masih aktif memakai jarum suntik narkoba psikotropika jenis putau.
Pria muda yang tinggal di Kota Gorontalo ini mengakui, dalam perbuatan haram itu, dirinya sempat berbagi jarum suntik secara bersamaan dengan temannya. Hingga suatu ketika, sekitar 3 bulan kemudian, temannya meninggal dunia karena komplikasi penyakit.
“Awalnya, saya belum mengetahui karena sebab apa teman saya meninggal. Hingga pada tahun 2011, saya jatuh sakit dan sempat dirawat di RSUD Bekasi Jawa Barat, dari situ saya mendapatkan konseling khusus dokter bahwa saya telah terpapar HIV”, ungkap pria 39 tahun ini.
Sontak, dirinya merasa sangat terpukul dan frustasi, dan ia berpikir bahwa umurnya tak lama lagi akan lama.
“Saya pun dijauhi oleh keluarga dan lingkungan sekitar. Rasa pedih yang mendalam atas kehidupan yang sempat mendapatkan respon yang amat diskrimanatif dari keluarga dan lingkungan pun mulai dirasakan,” ucapnya.
Bahkan, kata Wawan, ia sempat dijauhi, disisihkan, dipisahkan tempat tidur, saat berada dalam rumah.
Tak menunggu waktu lama, Wawan pun hijrah ke Kota Gorontalo untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
“Dari sinilah, saya bertemu dengan teman yang sama-sama terinfeksi HIV, lalu mulai bergabung dalam komunitas, untuk berbagi pengalaman, sharing feeling, dan mendalami informasi tentang HIV,” imbuhnya.
Hari demi hari, tahun berganti tahun, Wawan pun mulai bangkit, mendapatkan semangat dan penerimaan yang baik, sehingga dirinya mau terbuka dan berbagi cerita atas penyakit yang dideritanya.
Saat ditanya, apa yang dilakukan saat kondisi tubuh menurun, pria yang memiliki dua anak ini pun menjawab, dirinya tetap patuh dan mengikuti anjuran dokter, untuk terus menjalani pengobatan seumur hidup dengan obat Anti Retro Viral atau disebut ARV, dan tetap menjaga pola hidup sehat.
“Alhamdulillah, kini saya sudah menikah dan memiliki dua anak yang keduanya dinyatakan negatif”, tegas Wawan yang juga sehari-hari sebagai aktivis dan pendamping sebaya untuk teman-teman ODHA di LSM LKPA Solitare Gorontalo.
Diakhir pembicaraan, Wawan menitipkan pesan kepada masyarakat, agar menjauhi perilaku yang beresiko tertular HIV AIDS, seperti menjauhi narkoba, dan setia terhadap pasangan, serta senantiasa menggunakan kondom.
(Rinto/Read)