Satu Gudang Pangan di Gorontalo Disegel

Gudang Pangan
banner 468x60

READ.ID – Salah satu gudang pangan di Jalan Rajawali, Kota Gorontalo disegel diduga akibat tak mematuhi aturan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Jumat (18/12/2020).

Penutupan dilakukan saat Kepala Perwakilan Balai POM Provinsi Gorontalo Agus Yudi Prayudana bersama Anggota DPR RI Idah Syahidah Rusli Habibie meninjau 3 lokasi gudang distributor makanan dan obat dalam menjelang natal dan tahun baru.


banner 468x60

Agus Yudi Prayudana mengungkapkan pihaknya sudah beberapa kali memberikan teguran kepada pemilik untuk memperbaiki kondisi gudang tersebut.

“Walaupun ada perbaikan, tetapi belum maksimal. Untuk itu tolong kepada gudang-gudang yang lainnya ini adalah contoh gudang yang tidak memenuhi standar, sehingga kami melakukan penyegelan sambil menunggu perbaikan daripada pemilik gudang,” jelasnya.

Ia menegaskan pihaknya baru akan kembali membuka gudang pangan tersebut apabila ada keseseriusan dari pemilik untuk memperbaiki kondisi tersebut.

“Jadi, ketika mereka sudah ada progress perbaikan, mewujudkan bukti fiksi kepada kami, kama kita akan melakukan pembukaan segel,” tandasnya.

Sementara itu, Idah Syahidah mengatakan penyegelan gudang dilakukan karena di gedung setempat tidak menunjukan standar yang diberlakukan.

Selain kondisi lembab, hewan seperti tikus dan kucing juga sering berkeliaran.

Kemudian juga ada produk-produk rusak, tetapi masih tetap digabungkan dengan barang yang masih memenuhi standar.

“Makanan dan obat sebenarnya tidak berhubungan dengan komisi saya. Namun, karena ini juga sudah menjelang natal dan tahun baru, maka ada hubungannya dengan Kementrian Agama. Itu mitra saya di Komisi VIII,” jelas Idah.

“Itulah tindaklanjut dari badan Badan POM. Untuk mementara menyegel menunggu daripada perbaikan tindaklanjut pemilik gudang ini. Jadi, kami datang ke sini tidak melihat produknya. Produknya sebagian besar tidak jadi masalah, tetapi gudang ini yang menjadi masalah,” ucap Idah.

Namun demikian, kata Idah, keberadaan gudang yang tidak memenuhi standar akan berpengaruhi terhadap sebuah produk. Hal tersebut nantinya akan berbahaya bagi konsumen yang akan mengonsumsinya.

“Apalagi menjelang natal dan tahun baru, banyak pasar-pasar yang dibuat. Mungkin juga ada beberapa distributor atau penjual yang nakal. Ada produk yang rusak, tetapi dengan harga diskon konsumen, kan nyarinya yang murah tapi mereka tidak melihat Itu adalah produk yang tidak cocok,” tuturnya.

(SAS/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90