Komentari TNI-Polri dengan Kalimat tidak Senonoh, Ditreskrimsus Lakukan Profiling Pemilik Akun

Bripda Derustianto Kabid humas
banner 468x60

READ.ID – Diduga telah mengomentari TNI-Polri dengan kalimat yang tidak senonoh, Ditreskrimsus Polda Gorontalo kini melakukan profiling atau menginvestigasi/menelusuri pemilik akun Facebook ‘Melly Ahyari’.

Pemilik akun Facebook itu menyebutkan kalimat tersebut sebagai tanggapannya tentang penangkapan pelaku pengeroyokan satu anggota TNI di Gorontalo yang ia nilai tidak mempunyai hati.


banner 468x60

Akan tetapi, bukan mendapat dukungan, postingan yang mengomentari TNI-Polri dengan kalimat yang tidak senonoh itu pun malah banyak mendapatkan tanggapan negatif dari berbagai netizen.

TNI tidak Senonoh
Postingan pemilik akun ‘Melly Ahyari’ di salah satu grup Facebook bernama Portal Gorontalo. Foto: Facebook

“Memang biadab ngo (kalian) TNI dgan POLISI So nyanda ada hati nurani ngo main hakim sandiri tanpa tau depe masalah sebenarnya,” tulis akun itu di salah satu grup Facebook bernama Portal Gorontalo, Rabu (3/2/2021).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono mengungkapkan postingan yang sempat viral tersebut sudah diketahui pihaknya.

“Itu sudah kita temukan tadi. Nanti Ditreskrimsus yang akan tindak lanjuti. Termasuk melakukan profiling pemilik akun tersebut karena di Medsos banyak ditemukan akun-akun palsu,” ucapnya, Kamis (4/2/2021).

Dikabarkan sebelumnya, peristiwa pemukulan pada salah saru anggota TNI ini terjadi di tempat hiburan malam, Quen Tiara Club Jl. Prof. Dr. Aloe Saboe, Wongkaditi, Kota Utara, Kota Gorontalo pada Senin (1/2/2021) sekitar pukul 04.15 Wita.

Adegan pemukulan pada anggota TNI di Gorontalo itu sempat terekam kamera CCTV di sekitar bangunan setempat. Video  pemukulan itu kini sudah beredar di sejumlah media sosial. Saat insiden pemukulan, Miftahul sempat bersama dengan temannya Sertu Tirta.

Informasi yang dihimpun Read.id, kejadian pemukulan berawal pada Senin (01/2/2021) sekitar pukul 04.00 Wita. Ketika itu Sertu Tirta dan Pratu Miftahul Ikhsan terjadi adu mulut dengan Rinto.

Saat Sertu Tirta dan Pratus Miftahul keluar dari Queen Tiara, mereka diikuti oleh Rinto dan para teman-temannya di Halaman Larkir Quen Tiara Club. Beberapa saat kemudian, pengeroyokan itu pun terjadi.

Beruntung Sertu Tirta sempat menghindar dan melarikan diri karena dikejar menggunakan senjata tajam oleh para pelaku.

Namun, berbeda dengan Pratu Miftahul. Dalam video CCTV yang beredar, dirinya dipukul secara brutal oleh para pelaku. Akibatnya, korban mengalami luka babak belur dan saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Aloei Saboe, Kota Gorontalo.

Di sisi lain, pihak kepolisian terus mendalami kasus pengeroyokan terhadap salah satu anggota TNI di Gorontalo itu.
Demikian yang ditegaskan Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (03/2/2021).

Dua orang pelaku pengeroyokan terhadap salah satu anggota TNI di Gorontalo, kata dia, sudah menyerahkan diri. Keduanya yang berinisial LD dan AL itu telah diamankan di ruang tahanan (Rutan) Mapolda Gorontalo.

Dirinya mengungkapkan ada empat pelaku lainnya yang sebelumnya sudah diringkus oleh aparat gabungan TNI-Polri di kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo pada Selasa (2/2/2021).

Keempat pelaku masing-masinmg berinisial RJ, AI, MP dan AK. Mereka tercatat sebagai warga kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi.

Menurut Kabid Humas, saat dilakukan penangkapan, salah seorang pelaku berusaha melarikan diri ke pegunungan yang berada di kelurahan Tenda. Namun, petugas berhasil meringkusnya.

“Jadi semuanya sudah ada enam orang yang sudah diamankan di Mapolda Gorontalo. Kepada pelaku pengeroyokan lainnya diharapkan dapat menyerahkan diri saja ke pihak kepolisian, karena ini masih terus dalam proses penyelidikan untuk mengungkap semua pelaku penganiayaan,” kata Wahyu.

(Aden/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90