READ.ID – Wakil Bupati (Wabub) Gorontalo Utara Thariq Modanggu, bersama instansi teknis lainnya pada pemaparan Feasibility Study yang dilakukan oleh calon pengelola Pulau Saronde, Senin (12/72021) di ruang kerjanya.
GORUT-GP – Lebih baik terlambat daripada salah terus, hal tersebut yang ditegaskan oleh Wakil Bupati (wabup) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Thariq Modanggu saat ditemui awak media ini usai pemaparan Feasibility Study (FS) yang dilakukan oleh calon pengelola Pulau Saronde atau lebih tepatnya pihak Blue Dive, Senin (12/7) kemarin.
Menurut Thariq, pemaparan terkait dengan Feasibility Study tersebut sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 22 tahun 2020 tentang kerjasama pemerintah daerah dengan pihak ketiga.
“Dalam mengajukan kerjasama, pihak ketiga perlu untuk menyusun Feasibility Study,” tegas Thariq.
Dan walaupun memang hal tersebut dianggap terlambat oleh orang nomor 2 (dua) di Kabupaten Gorut ini, namun itu merupakan hal yang terbaik.
“Lebih baik terlambat daripada salah terus” ujarnya.
Dalam Feasibility Study yang disusun oleh pihak ketiga tersebut harus dapat memuat gambaran terkait dengan rencana pengelolaan Pulau Saronde yang mereka rencanakan jika memang akan membuat sebuah kerjasama.
“Dan dari hasil pemaparan tersebut, pemerintah daerah telah memberikan beberapa catatan atas Feasibility Study yang telah disusun” kata Thariq.
Rencananya perbaikan akan dilakukan secepatnya oleh calon pengelola yakni Blue Dive dalam waktu satu pekan kedepan.
“Rencananya mereka akan segera memperbaiki apa yang telah menjadi catatan dan pekan depan kalau sudah selesai mereka akan memaparkannya kembali,” jelas wabup.
Nantinya dari Feasibility Study ini turunannya akan dituangkan kedalam Memorandum of Understanding (MoU) yang untuk selanjutnya dibreakdown kedalam Perjanjian Kerjasama (PKS).
“Dari catatan kami, calon pengelola ini nampak serius dan mereka akan mengikuti apa yang menjadi aturan dan ketentuannya, namun kita akan lihat bagaimana kedepannya,” tandasnya.
