Menteri PPN: Tetap Jaga Prokes Meskipun Sudah Divaksin

banner 468x60

READ.ID – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Dr.(H.C.) Suharso Monoarfa SE, meninjau pelaksanaan vaksinasi massal dalam rangka percepatan Herd Imunity.

Peninjauan kegiatan yang dilaksanakan Badan Intelejen Negara (BIN) Daerah Jawa Timur itu, yakni di Pondok Pesantren Nurul Ulum, Kelurahan Kedungbunder, Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar.


banner 468x60

Dalam kegatan itu, dihadiri Kepala BIN Daerah Jawa Timur Marsma TNI Rudy Iskandar, serta Bupati Blitar Rini Syarifah, serta rombongan dari Bappenas. Jumat (01/10/2021).

Suharso mengatakan, hadir ke Blitar untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang dilaksanakan oleh BIN Daerah Jawa Timur.

“Di pesantren ini, selama pandemi tidak pernah berhenti melakukan pendidikan tatap muka, dan belum pernah kejadian, santri dan santriwatinya terpapar Covid-19, ini suatu kebaikan, sehingga dengan adanya vaksinasi ini sangat membantu,” ungkap Menteri PPN itu.

Ia menambahkan, untuk pelaksanaan vaksinasi secara nasional sudah 2,5 juta orang perhari, dengan tujuan mencapai kekebalan komunal dan ditargetkan sampai akhir tahun selesai.

“Angkanya terus bergerak secara dinamis. Sekarang ini, Indonesia menjadi contoh dunia untuk mengatasi pencegahan penyebaran Covid-19,” jelasnya.

Suharso mengimbau pada masyarakat, untuk tetap waspada, serta tetap menjaga Prokes, meskipun sudah divaksin.

Bupati Blitar Rini Syarifah, mengungkapkan, vaksinasi jalan terus dengan melakukan gerebek vaksin di pondok pesantren dan SMP di seluruh kecamatan.

Ia mengatakan, jumlah anak yang divaksin di Pesantren Nurul Ulum, sekitar 1.200 santri dan santriwati, ditargetkan satu hari selesai, dengan jenis vaksin yang diberikan yakni Sinovac.

Saat ini masyarakat Kabupaten Blitar yang telah tervaksin sudah mencapai 53% dari yang ditatgetkan.

“Sekarang fokusnya pada anak anak usia 12 tahun ke atas, sedangkan untuk lanjut usia (Lansia) masih jalan, dengan cara jemput bola bagi yang tidak bisa ke fasilitas kesehatan (Faskes),” ungkapnya.

(adv/kmf/didik)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90