READ.ID – Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menuai protes dari berbagai kalangan, salah satunya para buruh yang ada di Gorontalo ikut merasakan dampak dari kenaikan BBM tersebut.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Meyske Abdullah menyebutkan bahwa kenaikan harga BBM tidak selaras dengan kenaikan UMP yang ada di Kota Gorontalo.
“Tahun 2020 Upah buruh tidak naik dengan alasan covid, 2021 kenaikan UMP provinsi Gorontalo 0,42% Sebesar 11.750 Hari ini kenaikan BBM hampir 23% khusus pertalite” ungkap Meyske Abdullah.
Meyske menuturkan, kenaikan UMP yang tidak sepadan dengan harga BBM saat ini sangat merugikan khususnya kaum buruh.
Apalagi lanjut Meyske, sudah ada pernyataan dari Kementerian Ketenagakerjaan bahwa UMP 2023 hanya akan naik satu persen.
“Seperti tahun sebelumnya ada batas atas dan batas bawah banyak formula perhitungan kenaikan UMP dan ini sangat merugikan Kaum Buruh” pungkasnya.