Pemkab Gorontalo Ingatkan Orang Tua Hindari Pemberian Obat Sirup Kepada Anak

banner 468x60

READ.ID- Adanya edaran yang melarang penggunaan obat sirup bagi anak-anak, karena diduga dapat membahayakan kesehatan bagi tubuh terutama fungsi ginjal, mendapat respon dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Dr. Roni Sampir, usai menjadi narasumber pada program stasion TVRI, Gorontalo menyapa dengan topik kasus gagal ginjal pada anak, Rabu (6/10/2022).


banner 468x60

Lebih lanjut pihaknya mengingatkan kepada masyarakat, terutama bagi orang tua agar tak membeli obat sirup sembarangan yang diduga dapat membahayakan kepada anak.

Menurutnya, sebelum terjadi kasus gagal ginjal akut di Kabupaten Gorontalo dan baru dirilisnya kasus di pusat Pemerintah Kabupaten Gorontalo, maka pihaknya sudah melakukan langkah–langkah strategis.

“Pak Bupati langsung undang direktur rumah sakit MM dunda Limboto, Kepala dinas kesehatan dan ketua Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Gorontalo intrusikan untuk membuat surat edaran kesemua fasilitas kesehatan, puskesmas,apotek dan toko penjual obat untuk tidak menjual obat–obatan yang masuk kategori diduga menyebabkan gagal ginjal akut kepada anak -anak”, ungkap Roni Sampir.

Tidak hanya itu, pihaknya pun telah memberikan instruksi selanjutnya, agar semua tenaga kesehatan melakukan edukasi kepada masyarakat. Setelah adanya kasus terjadi kepada warga Kayubulan setelah dirujuk ke rumah sakit kandou Manado Sulawesi utara.

“Kami mewawancarai keluarga bahwa obat yang diminum bukan di dapat di Gorontalo tapi itu dibeli di Manado. Artinya, surat edaran, dan edukasi kepada masyarakat sudah terlaksana”, terang Roni Sampir.

Dengan kasus ini, Pemerintah berharap menjadi hal yang pertama dan terakhir. Sekda Roni berharap, Kejadian ini pun kita ambil hikmanya,perlu adanya bagaimana meningkatkan mutu layanan kesehatan di Kabupaten Gorontalo baik rumah sakit maupun puskesmas

“Rumah sakit dunda limboto itu kita tau bersama yang melayani cuci darah tapi khusus untuk anak belum ada. Karena itu kelengkapan alat -alat maupun SDM di rumah sakit untuk cuci darah pada anak segera kita upayakan,” terang Sekda Roni.

Pihaknya pun telah memerintahkan Dinas Kesehatan untuk berkoordinasi dengan rumah sakit meminta kebutuhan–kebutuhan agar supaya kita tidak perlu rujuk ke manado.

“Demikian juga untuk puskesmas, bagaimana sumber daya di Puskesmas terutama dokter dan perawat bisa melakukan deteksi dini terhadap orang berpotensi gangguan ginjal, sebab lebih cepat kita tahu,ditangani dan dirujuk itu lebih ketingkat kesembuhannya lebih bagus,” pungkasnya.

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90