READ.ID – Dengan mengutamakan kesehatan pada visi pemerintahan, Saipul Mbuinga-Suharsi Igrisa (SMS) berhasil menjadikan Kabupten Pohuwato sebagai daerah terendah angka stunting se-Pulau Sulawesi dan Maluku di Tahun 2022.
Disampaikan Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga, capaian tersebut berkat kerja sama antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam hal menangani masalah nasional tersebut.
Dimana menurut Saipul, berkat kerja lintas dinas juga penekanan kepada seluruh dinas, pihaknya dapat menurunkan secara drastis angka stunting di tahun 2022.
Sehingganya, ditegaskan Saipul, pada tahun 2023 ini akan kembali digenjot untuk penurunan stunting melalui Dana Insentif Daerah (DID) yang sebagian besarnya akan digelontorkan kepada program penurunan stunting.
“Upaya pemerintah akan terus maksimal untuk mencapai visi yang telah menjadi janji sebelumnya, dan menjadi harapan besar Pohuwato menjadi zero stunting, tentunya ini membutuhkan kerja yang maksimal, insya Allah kita dapat kejar itu, kita turunkan itu sesuai dengan visi sehat, maju dan sejahtera,”ungkapnya kepada media, Rabu (25/01/2023)
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pohuwato, Fidi Mustafa menjelaskan, turunnya angaka stunting berdasarkan survei status gizi (SSGI) 2022 memberikan gambaran status gizi balita (stunting, wasting, underweight, overweight) dan determinannya meliputi indikator intervensi gizi spesifik.
Sehingga, menjdikan Kabupaten Pohuwato yang dulunya sebagai kabupaten yang tertinggi di Provinsi Gorontalo angka stuntingnya, kini statusnya telah berubah menjadi yang terendah di seluruh kabupaten/kota regional pulau Sulawesi dan pulau Maluku.
“Hasil dari SSGI yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, sebelum direlease terlebih dahulu dilakukan validasi melalui penimbangan langsung di lapangan oleh tim Kemenkes RI untuk menjamin kualitas dari hasil survei,”tuturnya
Ditambahkn Fidi juga, pihaknya bersama seluruh OPD terkait melakukan intervensi sensitif melalui pendekatan konvergensi juga sangat berperan penting dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Pohuwato.
Terutama kata Fidi, peran konkrit dari Bappeda secara kelembagaan dan fasilitator Gerbos Emas sangat krusial dalam membangun keterpaduan penanganan stunting, sesuai visi Pemerintahan SMS.
“SSGI 2021 angka stunting 34,7 persen, alhamdulillah penanganan yang terpadu selama kurang lebih 2 tahun terakhir, membuat angka sunting Pohuwato turun ke angka 6,4 persen, ini berkat kepedulian SMS yang menjadikan sektor kesehatan sebagai prioritas utama,”pungkasnya