READ.ID– Ratusan tamu memadati Backyard Garden Hotel Borobudur malam tadi, mewarnai penutupan Discover Gorontalo. Penutupan yang dihadiri anggota DPR/DPD asal Gorontalo, pejabat kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, swasta, tokoh masyarakat dan warga masyarakat Gorontalo se Jabodetabek berlangsung meriah.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Hulonthalo LiPuu dan dilanjutkan pertunjukan tarian Saronde dan Tarian Dana-Dana. Pengunjung kemudian dihibur oleh Grup Band Ibukota, Saturday Jam, sambal menikmati berbagai hidangan Gorontalo.
Dalam sambutannya, Ketua Dekranasda, Fima Agustina yang sekaligus menutup Discover Gorontalo 2023, menyatakan Discover Gorontalo yang dibuka sejak 4 Juli lalu oleh Menparekraf, Sandiaga Uno menjadi ajang promosi pariwisata dan ekonomi kreatif Gorontalo di Hotel Borobudur.
Selama bulan Juli, para tamu hotel tidak hanya disuguhi dengan video dan foto-foto keindahan destinasi Gorontalo namun juga bisa menikmati gallery produk-produk ekonomi kreatif, sajian menu khas Gorontalo di Bogor Resto Hotel Borobudur.
“Tidak hanya itu, pada setiap weekend, tamu hotel bisa berbaur dengan warga Gorontalo rantau pada dan pesta rakyat Gorontalo Modunggaya di back yard garden Hotel Borobudur,” ujarnya.
Secara khusus, Fima menyampaikan apresiasinya atas Kerjasama Dinas Pariwisata, Hotel Borobudur dan Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo, Bank Sulutgo, Dinas Kumperindag, Badan Penghubung Jakarta dan KDESK. Menurutnya, meskipun hanya berlangsung sebulan, dampak Discover Gorontalo cukup besar.
Yang pertama, terhadap aspek pergerakan ekonomi seperti yang terlihat pada bazzar UMKM dan pasar rakyat, sangat menggembiarakan. Fima berharap setelah pelaksanaan kegiatan ini promosi dan juga penjualan produk UMKM Gorontalo terus terjadi, baik secara langsung maupun melalui penjualan startup, sehingga mampu mendongkrak perekonomian daerah pasca pandemic Covid 19.
Kadis Pariwisata Gorontalo, Aryanto Husain menyatakan agenda Discover Gorontalo di Hotel Borobudur merupakan bagian dari perayaan 50 Tahun berdirinya salah satu hotel tertua di Jakarta ini.
Sebaliknya, bagi Pemerintah Provinsi Gorontalo, Discover Gorontalo adalah strategi mendukung arahan Presiden Jokowi terkait Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
Menurutnya, Discover Gorontalo merupakan salah satu Upaya mempromosikan pariwisata dan ekraf Gorontalo. Agenda ini memberi hasil nyata dan cukup signifikan bagi pariwisata dan ekraf Gorontalo. Hal ini terlihat dari percakapan di media social tentang Gorontalo baik yang membicarakan obyek-obyek wisata maupun rencana-rencana kunjungan.
“Saya mendapatkan informasi, beberapa provinsi lain juga berencana untuk tampil dan mulai melakukan penjajakan dengan hotel Borobudur setelah Gorontalo,” ujarnya.
Aryanto menambahkan Dinas Pariwisata juga akan menindaklanjuti pertemuan Table Top G2G Celebes Tourism Meeting yang dihadiri perwakilan Pemerintah Daerah se-Sulawesi dan BKPRS.
Top G2G Celebes Tourism Meeting ini adalah pertemuan untuk memperkuat Kerjasama di bidang Pariwisata dan Ekraf di Sulawesi. Kerjasama ini mencakup penguatan Tourism Regional Branding Sulawesi sebagai lokus yang mengedepankan healthy tourism, memperkuat kesepakatan sinergi perjalanan Wisata se Sulawesi serta inisiatif pengembangan status-status bandara.
“Pertemuan ini menggagas dan menyepakati tagline “ Let’s Travel To Sulawesi” sebagai Upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan di Sulawesi,” katanya.
Menurut Aryanto, kesepakatan ini merupakan kesempatan yang baik bagi Provinsi Gorontalo. Karena belum menjadi destinasi utama di Pulau Sulawesi, maka Gorontalo bisa mendapatkan manfaat dari tingginya kunjungan ke Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
Aryanto menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan mendukung Discover Gorontalo termasuk IKASMANSA Gorontalo dan Pilar-pilar Lamahu yang ikut memeriahkan Gorontalo Modunggaya yang selalu meriah dengan kehadiran pengunjung.
“Antusiasme pengunjung menjadi bukti kerinduan dan kecintaan warga rantau terhadap kampung halamannya. Sedangkan bagi tamu hotel, makanan Gorontalo menjadi alternatif lain terhadap menu utama hotel Borobudur”, tutupnya.
(Rinto/Read)