Sekolah Lansia di Kabupaten Gorontalo Kenalkan Perubahan Perilaku

TP-PKK Launching Sekolah Lansia
banner 468x60

READ.ID – Dalam rangka wujudkan Kabupaten Gorontalo ramah lansia, Menuju lansia Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, Dan Bermartabat, (SMART), Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), pada bulan juli 2023 kemarin telah melaunching sekolah lansia.

Di sekolah ini dampak diharapkan lansia sebagai siswa-siswa menjadi ceria, sehat dan produktif. Karena dalam mata pelajaran, mereka mendapatkan ilmu Kesehatan dari segi fisik, psikologis, sosial dan spiritual.


banner 468x60

Menariknya, dalam mendukung proses belajar mengajar, kurikulum pembelajaran lansia telah disediakan sejumlah mata pelajaran, antara lain, konsep penuaan, gangguan psikologi pada lansia, gizi lansia, senam lansia, kewirausahaan lansia, manajemen kalbu, curhat, pertolongan pertama pada kondisi darurat, seni dan budaya, wisata dakwa lansia, ketahanan keluarga lansia dan akademik digital lansia

Pembina Lansia Kabupaten Gorontalo, Prof.Fory Armin Naway, mengatakan, Untuk sekolah lansia Insan madani di Kabupaten Gorontalo dibuka kelas regular dan itu telah dilaunching langsung deputi BKKBN pusat.

Ia mengatakan, launching sekolah lansia dimulai dari ibu kota Kabupaten tepatnya di kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto, dengan 6 bulan masa pembelajaran,

Sekolah lansia ini kata fory Naway, pertama untuk meningkatkan perhatian dan kepedulian keluarga kepada orang tua, Kedua Sekolah lansia ini mengurangi penelantaran, diskriminasi terhadap orang tua, ketiga meningkatkan pelayanan Kesehatan, keempat pemberlakukan khusus upaya spesial dalam kehidupan disisa umur dalam keberlanjutan kehidupanya dan kelima para lansia harus punya ilmu untuk konsep penuaan.

“Pembelajaran itu dari BKKBN,di Kabupaten Gorontalo sendiri satu kelas siswa berjumlah 40 orang, Setelah selesai 12 kali tatap muka pembelajaran akan diwisuda dan diberikan sertifikat tamat dari sekolah itu,” terang Fory Armin Naway.

Fory Naway selaku ketua TP-PKK Kabupaten Gorontalo itu menambahkan, tenaga pengajar memiliki disiplin ilmu berbeda-beda. Ada dari dosen IAIN, dari UNG, ada yang dari praktisi, dari Teknik, dari dokter spesial untuk tulang dan mata.

“tenaga pengajar ada kolaborasi kekhususan, seperti curhat orang tua mengungkapkan apa yang dialami selama rentan usia penuaan, bagaimana kondisi interaksi dengan keluarganya, kita tunjang dengan 2 orang ahli psikolog dari UMGO.

Mengajarkan bagaimana perubahan perilaku dari usia 60-69 tahun, karena masa modal lansia disitu kerentanan emosional, kecemasan diajarkan sehingga bisa ditangani secara psikologinya,” jelas Fory Amin Naway.

Pertemuan setiap bulan sekali ada layanan Kesehatan, pemeriksaan kolestrol, gula darah, asam urat dan selama 14 kali tatap muka ada 14 mata pelajaran.

Termasuk akademik digital cerdas lansia untuk bagaimana belajar tentang penggunaan android, menyikapi persolan hoax sehingga mereka tidak terjebak dan terjerumus pada isu-isu polemik-polemik yang mereka tidak bisa mereka tahu.

Fory menambahkan, ada Konsep penanganan pertolongan pertama pada kondisi darurat dan itu diajarkan oleh BPBD bagaimana tanggap siaga.

“Ada pengajian, kajian Al-quran, pengkajian Al-quran Wunu-Wunungo, termasuk kedepan aka nada pembelajaran modlik ini semua menjadi hiburan dan bagian seni bagi lansia agar tetap produktif,” tandasnya.

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90