READ.ID – Polemik terkait tunggakan gaji pekerja Mie Gacoan di Gorontalo semakin memanas dengan adanya pengakuan dari Wali Kota Adhan Dambea mengenai upaya intervensi dari berbagai pihak.
Ia secara terbuka menyatakan bahwa ada oknum pejabat hingga organisasi masyarakat yang mencoba memengaruhinya agar bersikap lunak terhadap pihak perusahaan.
Adhan Dambea membeberkan bahwa selama tiga hari terakhir, ada pejabat yang berusaha menemuinya untuk membicarakan masalah ini, namun ia menolak.
Bahkan, seorang oknum pejabat di Gorontalo secara spesifik telah mendatanginya sebanyak dua kali. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di benaknya mengenai apa yang membuat perusahaan ini seolah mendapat perlindungan istimewa.
“Yang jadi pertanyaan sekarang, ada apa dengan Mie Gacoan? Padahal ini menyangkut hak rakyat,” ujar Adhan, menyiratkan keheranannya.
Ia merasa aneh karena para pejabat tersebut justru terlihat lebih membela kepentingan perusahaan ketimbang memperjuangkan nasib warga yang haknya belum terpenuhi, yang seharusnya menjadi prioritas utama seorang abdi negara.
Selain dari kalangan pejabat, Adhan Dambea juga menyebut adanya satu organisasi yang secara terang-terangan membela Mie Gacoan.
Organisasi yang menamakan diri “Grib Jaya” tersebut, menurutnya, telah salah menempatkan posisinya. Ia bahkan secara terbuka menantang pimpinan organisasi tersebut untuk berhadapan langsung dengannya.
Wali Kota mengkritik keras sikap Grib Jaya yang ia nilai lebih condong membela pengusaha.
“Harusnya organisasi seperti itu membela kepentingan rakyat. Berpihak pada kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi. Ini jelas kepentingan pribadi,” tegasnya.
Ia menyayangkan adanya ormas yang justru bertentangan dengan semangat kerakyatan yang seharusnya mereka usung.
Pada akhirnya, Adhan Dambea menyimpulkan bahwa situasi ini menunjukkan adanya kecenderungan yang lebih buruk, di mana pejabat publik justru ikut terlibat dalam urusan internal perusahaan untuk membela pengusaha.
Ia berjanji akan terus berdiri di pihak rakyat dan menghadapi apa pun risikonya demi memperjuangkan keadilan bagi 45 pekerja yang upahnya belum terbayarkan.
Sebelumnya, lewat pemberitaan media online, Organisasi Grib Jaya mengatakan jika Walikota terlalu bersikap otorite dengan menutup tempat usaha Mie Gacoan.
Pemerintah Kota Gorontalo menutup usaha mie gacoan, tindakan tersebut dipicu oleh permasalahan upah pekerja bangunan yang belum diselesaikan oleh pihak perusahaan kepada para pekerja.
Pemerintah Kota Gorontalo menilai bahwa kondisi ini telah menimbulkan gangguan ketertiban umum.