READ.ID – Musyawarah Kota (Muskot) IX Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Gorontalo resmi digelar pada Sabtu, (12/04) di Gedung Bandayo Lo Yiladia. Walikota Gorontalo.
Walikota Gorontalo, Adhan Dambea, yang juga merupakan Pembina PMI setempat, membuka acara ini secara langsung.
Acara Muskot IX ini pun turut dihadiri oleh mantan Ketua PMI Kota Gorontalo, Ketua PMI Provinsi Gorontalo, serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo.
Dalam sambutannya, Adhan menegaskan bahwa PMI memiliki peran yang unik dan vital dalam masyarakat, berbeda dari organisasi lain karena langsung bersentuhan dengan kebutuhan rakyat, khususnya dalam bidang sosial dan kesehatan.
“Menjadi bagian dari PMI berarti siap bekerja untuk rakyat. Ini bukan organisasi yang sekadar formalitas. PMI adalah ladang pengabdian nyata,” ujar Adhan.
Namun demikian, Adhan mengatakan ia tidak menutup mata terhadap berbagai dinamika yang pernah terjadi di tubuh PMI Kota Gorontalo. Ia menyampaikan bahwa pemerintah kota sebagai mitra kerja mencatat adanya evaluasi terhadap pelaksanaan program dan penggunaan dana hibah
Salah satu sorotan utama adalah adanya dugaan penyalahgunaan dana hibah yang bersumber dari anggaran pemerintah daerah.
“Sukses tidaknya program PMI salah satunya bergantung pada hibah dari pemerintah daerah, dan terkait hibah itu, ada dugaan penyalahgunaan anggaran,” ujar Adhan.
Ia pun memberikan peringatan tegas agar PMI tidak terseret dalam kepentingan politik praktis. Menurutnya, menjaga netralitas adalah kunci agar organisasi tetap dipercaya oleh masyarakat luas.
“PMI adalah milik rakyat, bukan alat politik. Jangan pernah bawa-bawa kepentingan politik ke dalam organisasi ini,” tegasnya.
Wali kota juga mendorong agar Muskot IX ini menjadi momentum lahirnya inovasi baru dalam pelayanan kemanusiaan.
Ia berharap kepengurusan baru PMI Kota Gorontalo mampu menciptakan program-program yang lebih menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Siapa pun yang terpilih sebagai ketua nanti, harus berkomitmen membawa semangat perubahan, melahirkan terobosan-terobosan pelayanan, dan menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya,” pungkasnya.