Akibat Memaksa Mudik, Dua Warga Gorontalo Utara Positif COVID-19

Warga Gorontalo Utara Covid-19
Warga Gorontalo Utara Covid-19
banner 468x60

READ.ID – Akibat memaksa mudik, dua warga Gorontalo Utara (Gorut) Positif COVID-19. Dua orang tersebut terkonfirmasi positif sebagaimana yang disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo dr Trianto Bialangi melalui konferensi pers, Minggu (31/05) sore.

Dua warga Gorut yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini tercatat sebagai pasien 93 dan 94 yang baru tiba dari Manado, Provinsi Sulut.


banner 468x60

Pasien 93 ini yakni laki-laki berinisal RU umur 12 tahun, beralamat Desa Pontolo, Kecamatan Kwandang. Sementara pasien 94 yakni laki-laki umur 30 tahun beralamat Desa Cisadane, Kecamatan Kwandang. Kedua Pasien ini diketahui mempunyai riwayat perjalanan dari Pelabuhan Manado.

“Pasien RU tiba di Gorontalo menumpangi mobil bermuatan bahan pangan. Sementara pasien RD menumpangi kapal nelayan dari pelabuhan Manado,”  dr Trianto Bialangi.

Walaupun sudah ada dua warga Gorut yang telah dinyatakan positif Covid-19, perbatasan antara Kabupaten Gorut dan Kabupaten Bolaang Mogondow Utara, tepatnya di Kecamatan Atinggola pun masih jebol dan berhasil dimasuki sejumlah pengendara asal Sulawesi Utara (Sulut), Minggu (31/5/2020) malam.

Jebolnya perbatasan yang sebelumnya di tutup akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini karena adanya pengendara asal Sulawesi Utara (Sulut) yang berusaha menerobos wilayah perbatasan tersebut.

“Pengendara yang masuk ke perbatasan mengira pemberlakuan PSBB di Gorontalo sudah selesai. Padahal, tidak demikian dan masih terus diperpanjang,” ujar AKBP Dicky Irawan Kusuma.

Ketika ditanya mengenai jebolnya perbatasan, Kapolres Dicky mengungkapan tidak ada yang mengloloskan sejumlah kenderaan yang berusaha masuk ke Gorontalo. Hal ini terjadi dikarenakan petugas perbatasan mulai kewalahan karena banyaknya kenderaan yang berusaha masuk ke perbatasan.

Melihat petugas yang mulai kewalahan, sejumlah warga di Kecamatan Atinggola pun turun tangan untuk menghentikan kenderaan yang berusha menerobos perbatasan.

Meskipun demikian, walaupun pengendara banyak yang berhasil lolos di pos perbatasan di Kecamatan Atinggola, tetapi sejumlah pengendara yang berusaha menerobos tersebut masih tetap tertahan di depan Komando Rayon Militer (Koramil) 1304–12  yang tidak tidak jauh dari pos perbatasan Atinggola.

“Mereka masih disetop di koramil. Itu kebanyakan warga dari Sulut. Mereka ini memang mengira PSBB sudah berakhir,” pungkasnya. (Aden/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90