READ.ID – Aktivitas penambangan emas liar menjadi salah satu penyebab banjir di Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato.
“Iya salah satu akibatnya penambangan liar itu. Hutan yang sudah gundul, maka menyebabkan airnya cepat turun ke bawah,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pohuwato, Ramon Abjul saat diwawancarai Read.id, Kamis (17/9/2020).
Ia menjelaskan rumah-rumah di Kecamatan Patilanggio itu di daerah dataran rendah dan rawan banjir. Ketika ada hujan dikawasan pegunungan, ditambah dengan kondisi hutan kritis maka airnya dengan cepat mengalir ke kawasan pemukiman.
Kata Ramon, banjir yang terjadi Rabu (16/9/2020) kemarin menyebabkan ratusan rumah di Kecamatan setempat terendam banjir. Desa Ioheluma yang menjadi wilayah yang terparah terdampak banjir.
“Ada 507 jiwa orang yang terdampak banjir kemarin. Kami juga sudah menyalurkan bantuan berupa sembako. Saat ini kondisi banjir sudah surut,” tambahnya.
Sementara itu, Terkait persoalan banjir yang terjadi di Kecamatan Patilanggio, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pohuwato akan melakukan peninjauan lapangan untuk menindaklanjuti informasi adanya aktivitas tambang ilegal.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pohuwato, Bahari Gobel mengatakan, selain curah hujan, pihaknya juga akan menindaklanjuti informasi bahwa ada aktivitas tambang di Desa Balayo.
“Saya dengar informasi, penambang-penambang sudah mulai mencari lahan-lahan baru, mungkin karena persaingan di Desa Hulawa sana, sudah ada kurang lebih berapa puluh alat disana, memang saya dengar mereka pindah ke Desa Balayo,”
Ia juga menegaskan, pihaknya bersama tim akan melakukan peninjauan di Desa Balayo yang terinformasi sudah terdapat akrtivitas tambang, yang mungkin menurutnya, tidak mampu bersaing dengan penambang Desa Hulawa yang sudah beroperasi dengan puluhan alat berat.
“Cuma kita belum turun, karena informasi baru kita dapatkan kemarin, kita bersama tim masih akan melakukan peninjauan,” tandas Kadis.
(RL/Read)