READ.ID – Beberapa hari terakhir ini, warga ataupun netizen mempertanyakan gugus tugas percepatan dan penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo saat mengumumkan alamat pasien Covid-19 tanpa menyebutkan desa dan kelurahan.
Juru bicara gugus tugas, dr Triyanto Bialangi mengatakan, pihaknya sengaja menghilangkan desa/kelurahan karena menjaga pasien Covid-19 dari stigma negatif masyarakat.
“Memang sekarang ini kita hanya menyebut Kecamatan saja, karena kita menerima laporan dari keluarga pasien Covid-19, sering ada stigma negatif. Jadi kita tidak sebutkan desa maupun kelurahan,” ujar Triyanto melalui konferensi pers, Senin (13/7/2020).
Triyanto kembali mengajak masyarakat agar menghilangkan stigma negatif terhadap pasien Covid-19. Menurutnya, virus Corona tidak memandang usia, status sosial dan siapa saja.
“Tugas kita adalah untuk menjaga diri kita dan keluarga dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Tidak usah memberikan stigma negatif yang terpapar Covid-19. Kasihan mereka misalnya mereka pergi belanja di daerah itu, keluarga pasien ini tidak dilayani. Jadi sekali lagi kita harus hilangkan desa dan kelurahan, agar stigma negatif tidak melekat ke masyarakat,” jelas Triyanto.
Sementara itu, gugus tugas hari ini mengumumkan kasus positif Corona di Gorontalo bertambah 2 pasien baru dan 5 pasien dinyatakan sembuh.
“Hingga saat ini total kasus positif Covid-19 di Gorontalo berjumlah 363 orang, meninggal 17 orang, sembuh 237 orang, dalam perawatan 109 orang,” ujar Triyanto. (RL/Read)