READ.ID – Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Daerah (AMMPD) Taufik Buhungo menilai polemik batu hitam sudah mengganggu stabilitas keamanan daerah.
Hal tersebut disampaikan Taufik Buhungo melihat maraknya polemik Batu Hitam yang ada di Gorontalo, mulai dari proses pengangkutan Batu Hitam asal Kabupaten Bone Bolango, penyimpanan atau penumpukan di Kabupaten Gorontalo, hingga proses pengiriman atau pengangkutan melewati Kabupaten Gorontalo Utara.
“Bone Bolango sudah berpolemi, di Kabupaten Gorontalo saat ini juga sudah berpolemik, seolah tak akan pernah surut pemberitaan soal pertambangan Batu Hitam,” kata Taufik Buhungo.
Belum lagi persoalan dugaan hilangnya barang bukti Batu Hitam yang ada di Rupbasan Gorontalo, juga tidak luput dari sorotan media.
Dirinya kemudian menyoroti penanganan dan penegakan hukum terhadap polemik Batu Hitam ilegal asal Bone Bolango yang hingga kini menyeret banyak pihak.
“Penangkapan Batu Hitam ini terlihat ada dibeberapa tempat tapi yang aneh pelaku kejahatan utamanya belum juga ditindak,” ujar Taufik.
Namun dirinya yakin dengan aparat kepolisian mampu bertindak tegas, menyelidiki kepemilikan Batu Hitam tersebut.
“Meskipun sudah menjadi rahasia umum, dimana nama Warsono disebut-sebut menjadi otak dibalik timbulnya konflik Batu Hitam di Gorontalo,” ketus Taufik.
Ia berharap persoalan Batu Hitam ini, tidak menyorot masyarakat penambang, namun investornya yang perlu ditindak.
“Kami meminta Kapolda Gorontalo dan Danrem/133 Nani Wartabone untuk segera mengambil sikap tegas atas konflik ini, jangan sampai mengganggu keamanan daerah, karena sebentar lagi kita akan menghadapi pesta demokrasi lima tahunan,” tutup Taufik.