READ.ID – Suasana pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ternyata meninggalkan kesan mendalam bagi Wali Kota Gorontalo. Bukan kesan positif, justru rasa terpukul yang ia rasakan. Dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi yang dilaksanakan pada minggu malam (11/05) di BLY, ia mengaku merasa kecil hati melihat bagaimana kota-kota lain mampu menampilkan potensi dan prestasi mereka.
“Dari sekian banyak kota yang hadir, Gorontalo seakan tak punya apa-apa yang bisa dibanggakan,” ungkapnya.
Pengalaman itu menjadi titik balik. Ia menyebutkan bahwa kondisi tersebut menjadi alarm bagi seluruh jajaran Pemkot Gorontalo untuk mulai berbenah secara menyeluruh. Tidak ada lagi waktu untuk bersantai.
“Kita harus mulai benahi semuanya. Dari pendapatan daerah, lapangan kerja, sampai soal tanggung jawab kita masing-masing. Ini pekerjaan rumah kita bersama,” ujarnya tegas.
Wali Kota juga menyoroti bahwa inti dari arah pembangunan kota sebenarnya bisa dirangkum dalam tiga hal utama. “Pertama, kita harus urus agama Allah. Kedua, urus rakyat. Dan yang ketiga, bersihkan kota ini dari segala bentuk maksiat,” katanya.
Menariknya, dalam hal keagamaan, ia menegaskan bahwa yang dimaksud bukan hanya satu agama saja. Pemerintah kota, katanya, akan merangkul semua pemeluk agama, mulai dari Islam, Kristen, Hindu, hingga Buddha.
“Semua agama akan kita urus. Kita akan bantu para pemuka agama, termasuk memberikan honor bagi pendeta, imam, dan lainnya,” tutupnya.