READ.ID – Menilai seberapa jauh kemampuan siswa dalam memahami suatu kompetensi pembelajaran terutama pada masa pandemi merupakan hal yang rumit.
Sehingga dibutuhkan metode penilaian yang tidak hanya menampilkan skor siswa, tetapi juga mampu menilai kemampuan siswa secara komprehensif.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tim riset dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan aplikasi ujian daring berbasis android bernama Intelligent Assessment atau i-Assessment.
Ketua tim riset i-Assessment yang juga Sekretaris ITS Dr. Umi Laili Yuhana S.Kom, M.Sc menjelaskan, aplikasi ini merupakan besutan dari tim risetnya yang terdiri dari sembilan orang gabungan dari dosen dan mahasiswa ITS sendiri.
Kesembilan orang tersebut membuat aplikasi ini untuk menunjang pembelajaran siswa bersamaan karena adanya pergeseran pola pembelajaran tersebut secara mendadak.
“Sehingga terciptalah i-Assessment untuk memenuhi sarana teknologi pendidikan jarak jauh yang efektif,” ujar dosen yang akrab disapa Yuhana ini.
Yuhana menyebutkan, i-Assessment berbeda dengan aplikasi ujian tradisional. Aplikasi ini mampu memilih maksimal enam soal per kompetensi dengan berbagai fitur cerdas. Hal ini meliputi kemampuan aplikasi dalam memilih soal secara adaptif, melakukan pemetaan kemampuan peserta, dan fleksibel terhadap berbagai subjek uji.
“Dengan aplikasi ini, guru akan lebih mudah mencari materi apa yang menjadi kesulitan para siswa,” tambahnya, di Surabaya, Senin(18/7/2022).
Lebih dalam, enam soal yang terpilih kepada masing-masing siswa tersebut akan memiliki tiga tingkat kesulitan yaitu hard, medium, dan easy. Selain itu, aplikasi mampu mendeteksi keseriusan para siswa saat ujian. Hal ini memungkinkan karena adanya fitur yang mampu menentukan ditebak atau tidaknya hasil jawaban para siswa.
“Pada saat ujian telah selesai akan terlihat setiap jawaban, apakah para siswa menebak atau tidak,” jelas dosen Departemen Teknik Informatika ini.
Tidak rumit, menurut Yuhana, i-Assessment sangat mudah digunakan dengan User Interface (UI) yang interaktif dan intuitif.
Ia memaparkan langkah pertama yang perlu dilakukan adalah meng-install aplikasi i-Assessment terlebih dulu. Selanjutnya, masuk ke dalam aplikasi dengan akun yang telah terdaftar sebelumnya, atau jika belum siswa dapat mendaftarkan diri di halaman yang sama pula.
“Ketika masuk carilah ujian yang akan diambil dan klik mulai. Namun para siswa diminta membaca overview ujian dan klik mulai lagi,” bebernya.
Tidak berhenti di situ, setelahnya siswa bisa memilih jawaban dan mengkonfirmasinya, karena pada penilaian adaptif tidak bisa kembali ke soal sebelumnya. Setelah mengisi enam jawaban, sistem akan meminta siswa untuk mengisi kuesioner dan klik simpan. Terakhir, nilai siswa akan langsung keluar dan dapat menyimpan hasil ujian dalam versi Portable Document Format (PDF) dan jika mau dapat juga mencetaknya dengan alat fisik i-Assessment yang ada.
Sedangkan untuk menyiapkan soal ujian, para guru dapat memasuki aplikasi website i-Assessment yang dapat digunakan untuk memasukkan soal. Masih mengenai soal, Yuhana menyatakan bahwa aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan.
“Saat ini kita sedang mengembangakan big data untuk bank soal yang dapat menyimpan berbagai jenis soal yang jumlahnya bisa mencapai jutaan soal,” ungkapnya.
Lebih lagi, Yuhana mengungkapkan bahwa aplikasi ini sudah dipraktikkan pada tiga Sekolah Dasar (SD) di Surabaya dan sudah membagikan kuesioner serta mendapatkan masukan-masukan yang mendukung.
“Sangat tertarik apabila bisa menggunakan i-Assessment untuk ujian sekolah,” ungkap Veronica Sridarmafti SPd, Kepala SD Katolik Kristus Raja Surabaya.
Terakhir, Yuhana menuturkan bahwa i-Assessment sebelumnya telah mengadakan soft launching pada tanggal 20 Mei lalu bersama Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng. Ke depannya, Yuhana berencana akan membawa i-Assessment ini menjadi adaptive learning.
Yuhana juga berharap i-Assessment ini nantinya dapat digunakan oleh siswa di jenjang apa pun.