READ.ID – Adanya keluhan orang tua siswa terkait penerimaan siswa baru di tingkat SMA/SMK melalui sistem zonasi, mendapat tanggapan dari pihak DPRD Provinsi Gorontalo yakni oleh Ketua Komisi I Aw Thalib, saat ditemui Senin (3/7/2023).
Aw Thalib mengatakan, bahwa pihaknya meminta pihak Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo untuk melakukan evaluasi, terhadap penerimaan siswa baru melalui sistem zonasi.
Pun kata Aw Thalib, dirinya sangat sepakat agar sistem zonasi tersebut harus tunggal. Artinya, tidak ada lagi kriteria ataupun parameter lain, seperti prestasi, usia, ataupun lain sebagainya yang dijadikan sebagai indikator ataupun parameter.
“Sehingga, mengakibatkan ada siswa yang tempat tinggalnya dekat dengan sekolah tidak lulus, bahkan ada yang berbatasan dengan pagar sekolah pun dinyatakan tidak lulus di sekolah tersebut”, ungkap Aw Thalib.
Melihat kondisi ini, pihaknya meminta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo agar menerapkan sistem zonasi murni. Dan tidak mencampur adukan dengan kriteria-kriteria lain, yang mengakibatkan siswa yang tinggal disekitar sekolah tidak lulus.
Menurutnya, penerapan sistem zonasi harus melihat kedekatan jarak rumah dengan sekolah yang dituju ataupun domisili dari yang bersangkutan.
“Olehnya, sistem zonasi ini harus ditinjau kembali dan dilakukan evaluasi”, ucap politisi PPP ini.
Bagi Aw Thalib sendiri, sistem zonasi dapat diterima, asalkan harus tunggal penilaiannya. Dan tidak sistem ganda atau lebih dari itu.
“Sehingga, parameter lain dimasukkan, mengacaukan sistem zonasi”, tegas Aw Thalib.
Terakhir, selaku ketua Komisi I Aw Thalib meminta Dinas Pendidikan untuk melakukan sistem zonasi dengan penilaian tunggal, yang tidak lagi melihat pada kriteria lain. (Rinto/Read)