READ.ID – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapppeda) Pohuwato menginisiasi pertemuan lintas stakeholder membahas persoalan sampah yang sering jadi polemik, Selasa (21/01/2025)
Disampaikan oleh Kepala Bappeda Pohuwato, Irfan Saleh, bahwa mindset warga sekarang, persoalan sampah adalah menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH) semata.
Padahal menurut Irfan, di beberapa daerah justru yang paling berperan terkait sampah adalah warga itu sendiri.
“Ini tantangan kita, mindset warga yang namanya sampah harus diangkut pakai armada DLH. Sulit mewujudkan Pohuwato bersih kalau warga hanya bergantung pada DLH,”ungkapnya
Selanjutnya, Irfan menjelaskan, saat ini ada Dua desa di wilayah ibukota yang patut untuk ditiru yakni Desa Buntulia Tengah dan Buntulia Utara.
Keduanya terang Irfan, dinilai peduli terhadap lingkungan khususnya menangani persoalan sampah.
“Dua desa itu menjadi centra kompos. Sampah-sampah yang dihasilkan oleh tiap-tiap rumah tangga dipilah dan kemudian diolah menjadi pupuk kompos. Manfaatnya akan terasa, lingkungan jadi bersih dan pupuknya bisa dipakai untuk menyuburkan tanaman,”tuturnya
Irfan pun mengatakan, saat ini lintas stakeholder duduk bersama tujuannya adalah kolaborasi untuk mewujudkan Pohuwato hijau bersih produktif.
“Insya Allah ini akan kita seriusi. Bagaimana masalah ini tertangani dengan baik. Karena prestasi apapun yang akan diraih oleh Pohuwato akan terasa kurang kalau lingkungan kita justru selalu kotor. Kita akan wujudkan ekonomi sirkuler, dimana sampah organik dari rumah tangga, pasar, tempat wisata akan dikumpul di UPST, diproses menjadi kompos berkualitas, kemudian kompos ini bisa dibeli desa atau Pemda untuk dibagi ke masyarakat untuk digunakan menyuburkan tanaman sayuran, buah-buahan di pekarangan rumah. Ini cita-cita ideal, tetapi dengan kolaborasi Pemda, desa, masyarakat dan lembaga/perguruan tinggi yang konsen lingkungan, pasti akan terwujud,”pungkasnya
