READ.ID, – Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaaran Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Dr. Ratna Dewi Pettalolo, mengatakan bahwa Pemilu tahun ini adalah Pemilu yang terbesar dan paling kompleks, maka laksanakan fungsi pengawasan secara profesional dan penuh tanggungjawab.
Karena baru pertama kali dilaksanakan di Tanah Air ini, yakni Pemilu Legislatif yang digelar bersama dengan Pilpres. Dari segi teknis tentu tidak mudah, apalagi sudah beberapa kali dilakukan simulasi, tetap saja masih ditemukan kelemahan-kelemahan khususnya di lembaga ini.
Demikian kata Ratna, ketika menyampaikan sambutan pada kegiatan rapat kerja teknis tentang penyelesaian sengketa proses Pemilu Tahun 2019, di Maqna Hotel Gorontalo Rabu (10/04/2019) sore tadi.
“Publik berharap, kelemahan-kelemahan yang dimiliki Bawaslu, bisa di minimalisir dalam rangka meningkatkan profesionalisme Bawaslu,” ujar Ratna.
Profesionalisme yang dimaksud, khususnya pada tiga hal yang diperankan Bawaslu, diantaranya pencegahan pengawasan, penindakan dan penyelesaian sengketa. Sehingga Bawaslu dan jajarannya bisa dipastikan tidak memberikan kontribusi, terhadap hal-hal yang bersifat negatif dalam tahapan pemilu.
“Tapi justru, kita menjadi bagian dari yang menggaransi Pemilu 2019 berjalan dengan baik,” terang Ratna.
Bangun komunikasi dan koordinasi sampai ke tingkat bawah, untuk menghindari kesalahan.
Karena tugas dan jabatan di Bawaslu itu sendiri sudah menjadi pilihan, maka kata Ratna resiko apapun harus diterima, karena bekerja sebagai penyelenggara, sesungguhnya adalah pengabdian.
“Diantara ribuan orang yang mendaftar, tidak semua yang bisa bergabung dengan lembaga ini. Pada waktu seleksi, tentu teman-teman ingat berapa banyak saingan teman-teman saat itu. Akhirnya teman-teman yang terpilih, artinya teman-teman merupakan orang pilihan, dari sekian banyak yang mengikuti kontestasi,” jelas Ratna.
Sehingga lanjut Ratna, amanat ini sejatinya harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Tugas yang dilaksanakan oleh jajaran Bawaslu dan Panwaslu itu tidak mudah, sebab lembaga ini adalah lembaga pemberi garansi terhadap kualitas publik.
“Disaat ini Bawaslu Kabupaten dan Kota sudah bukan badan adhoc, inilah hasil bahwa kita bisa menunjukkan kerja-kerja yang baik untuk mengawal Pemilu tahun ini,” tutur Ratna.