READ.ID – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) resmi naik per tanggal 3 September 2022. Kenaikkan tersebut, juga diiringi dengan diterapkannya aplikasi MyPertamina.
Seperti diketahui, Aplikasi MyPertamina adalah aplikasi layanan keuangan digital dari Pertamina dan anggota Badan Usaha Milik Negara yang terintegrasi dengan aplikasi LinkAja.
Aplikasi tersebut, digunakan untuk pembayaran bahan bakar minyak secara non-tunai di stasiun pengisian bahan bakar umum Pertamina.
Namun, hadirnya aplikasi tersebut, menuai berbagai macam tanggapan dari masyarakat, yang melakukan antrian di SPBU.
Salah satunya datang dari Muhammad Akmal, yaitu warga yang melakukan antrian di SPBU Kota Gorontalo.
Dirinya berpendapat, bahwa kehadiran aplikasi MyPertamina disatu sisi memiliki manfaat bagi masyarakat. Namun disisi lain juga mempunyai kekurangan.
Terlebih lagi, kata Akmal, dalam menggunakan aplikasi tersebut, harus melampirkan KTP dan Dokumen Kenderaan harus lengkap dan aktif.
Bagi Akmal sendiri, hal itu tidak menjadi masalah. Namun, hanya saja, dalam penggunaan efisiensi aktifitas, sangatlah menyita waktu dalam menunggu antrian.
“Terutama, bagi kita yang punya pekerjaan yang harus dikerjakan secara deadline, namun tidak bisa dikerjakan cepat, disebabkan harus menunggu giliran untuk menggunakan aplikasi tersebut”, ujar pria yang bekerja sebagai karyawan swasta di salah satu perusahaan ini.
Dirinya pun berharap, agar pemerintah pun memikirkan solusi bagi warga yang tidak memiliki android ataupun aplikasi pembayaran, dalam menggunakan aplikasi tersebut, dalam menikmati BBM.
(Rinto/Read)
