Bela hak pekerja, Adhan Dambea Siap Pimpin Demo dan Tolak Investor rugikan rakyat

Mie Gacoan

READ.ID – Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menegaskan dirinya siap memimpin demo, menentang investor yang mengabaikan hak rakyat.

Ia menyatakan siap menempuh segala cara, termasuk memimpin langsung demonstrasi besar, untuk memastikan keadilan ditegakkan kepada 45 hak pekerja yang belum dibayarkan dari suar lelah mendirikan bangunan Mie Gacoan di kota Gorontalo.

“Tapi saya, pada prinsipnya, tetap berpihak pada rakyat. Dan saya siap hadapi apa pun risikonya. Yang penting, saya di pihak rakyat,” ujar Adhan Dambea.

Pernyataan ini bukan sekadar retorika, melainkan sebuah komitmen yang akan ia buktikan melalui serangkaian aksi pada Jumat mendatang.

Aksi turun ke jalan ini, menurutnya, adalah pesan yang jelas bagi semua investor. Kota Gorontalo menyambut baik investasi yang datang, namun dengan satu syarat yang tidak bisa ditawar, jangan pernah merugikan atau menyusahkan rakyat Gorontalo.

Investor diharapkan menjadi mitra pembangunan yang membawa kesejahteraan, bukan masalah baru.

Adhan secara khusus menyoroti model bisnis Mie Gacoan dalam kasus ini sebagai contoh investor yang tidak dibutuhkan oleh daerahnya.

Ia mengaku bahwa sepanjang kariernya memimpin Kota Gorontalo, baru kali ini ia menemukan ada pengusaha yang kebijakannya secara langsung berdampak buruk dan merugikan warganya sendiri. Ini menjadi sebuah catatan merah yang tidak bisa ia tolerir.

“Kalau ada pengusaha seperti ini, tidak usah! Kita harapkan pengusaha yang bisa membantu rakyat, bisa membuka lapangan kerja. Ini malah sebaliknya,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Baginya, tujuan utama investasi adalah pemberdayaan ekonomi lokal, dan ketika tujuan itu dikhianati dengan menahan hak pekerja, maka kehadiran investasi tersebut menjadi kontraproduktif.

Ia juga menolak anggapan bahwa tindakannya membela 45 pekerja ini adalah sesuatu yang “aneh”, seperti yang mungkin dipikirkan oleh pihak-pihak yang berseberangan dengannya.

Ia memandang semua upaya intervensi sebagai gangguan yang tidak akan menggoyahkan tujuannya. Prioritasnya tetap satu, yaitu memastikan 45 pekerja konstruksi tersebut menerima upah yang telah menjadi hak mereka.

Pada akhirnya, perjuangan Adhan Dambea dalam kasus Mie Gacoan ini menjadi cerminan dari gaya kepemimpinannya yang populis dan tegas.

Ia rela mempertaruhkan posisinya dan menghadapi segala bentuk risiko demi membuktikan bahwa di Kota Gorontalo, suara dan nasib rakyat kecil adalah hukum tertinggi yang harus dihormati oleh siapa pun, termasuk oleh investor besar.

Sebelumnya, lewat pemberitaan media online, Organisasi Grib Jaya mengatakan jika Walikota terlalu bersikap otorite dengan menutup tempat usaha Mie Gacoan.

Pemerintah Kota Gorontalo menutup usaha mie gacoan, tindakan tersebut dipicu oleh permasalahan upah pekerja bangunan yang belum diselesaikan oleh pihak perusahaan kepada para pekerja.

Pemerintah Kota Gorontalo menilai bahwa kondisi ini telah menimbulkan gangguan ketertiban umum.

 

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version